Hati-Hati Memuji Orang Lain, Ini Bentuk Pujian yang Dimakruhkan

Hati-Hati Memuji Orang Lain, Ini Bentuk Pujian yang Dimakruhkan

Hati-Hati Memuji Orang Lain, Ini Bentuk Pujian yang Dimakruhkan

Sebagian orang mungkin berharap mendapat pujian (komentar baik) mengenai dirinya. Padahal pujian sering kali menipu, bahkan bisa memunculkan keburukan bagi orang yang dipuji. Apalagi jika kita memuji di hadapannya, walaupun sebenarnya dia memang pantas menerimanya.

Di antara keburukan itu adalah muncul rasa takabbur (sombong) dalam dirinya, hilangnya keikhlasan dari hatinya, atau besar kemungkinan akan terperdaya oleh kehebatannya sendiri.

Dalam hadis riwayat al-Bukhari dijelaskan:

عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يُثْنِي عَلَى رَجُلٍ وَيُطْرِيهِ فِي الْمِدْحَةِ فَقَالَ أَهْلَكْتُمْ أَوْ قَطَعْتُمْ ظَهْرَ الرَّجُلِ

 

Artinya:

“Abu Musa berkata bahwa Rasulullah SAW pernah mendengar seseorang memuji orang lain secara berlebihan, lalu beliau bersabda, “Kalian telah binasa, atau kalian memutuskan punggung seseorang.” (HR: Bukhari)

Berhati-hatilah dengan pujian, Karena hakikat manusia adalah lemah. Sering kali pujian juga membuat orang melupakan hakikat dirinya yang sebenarnya. Banyak orang memuji, bukan berarti apa yang ada pada diri kita adalah sama persis seperti apa yang dipuji oleh banyak orang.

Dalam hadis di atas dijelaskan bahwa, bahaya yang mengancam bagi orang yang memuji secara berlebihan seperti halnya “memutus punggung seseorang”.

Oleh karena itu, sebaiknya memuji manusia jangan berlebihan jika memang dihadapannya, atau lebih baiknya jangan memuji seseorang dihadapannya.

[Artikel ini bagian dari program One Day One Hadis yang diinisiasi Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah. Pesantren ini didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]