Beramai-ramai Mengutuk Tragedi Bom Mesir: dari Muhammadiyah hingga Jokowi

Beramai-ramai Mengutuk Tragedi Bom Mesir: dari Muhammadiyah hingga Jokowi

Duka menyelimuti dunia, terorisme dan ekstrimisme bertujuan untuk membuat muslim berpecah belah

Beramai-ramai Mengutuk Tragedi Bom Mesir: dari Muhammadiyah hingga Jokowi
Suasana di luar masjid yang diserang ekstrimis

Data terakhir pengeboman yang terjadi Jumat lalu (25/11) di Masjid Masjid Al-Rawdah di Bir al-Abed, Provinsi Sinai Utara, Sinai, Mesir, saat ini berjumlah 305 orang, termasuk 27 adalah anak, dan 128 lainnya cedera. Hal ini membuat banyak orang terkaget dan bersedih.

Muhammadiyah selaku salah satu ormas terbesar di Indonesia pun mengutuk keras. Bahkan, menyebut teroris yang melakukan penyerangan dan pengeboman itu jauh di luar nalar, apalagi mengatasnamakan islam.

“Tindakan keji tersebut apapun motif dan siapa pun pelakunya sangatlah sadis dan biadab yang bertentangan dengan ajaran Islam dan keadaban kemanusiaan,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Ia juga menambahkan, tindakan mesir itu memperburuk citra islam di dunia internasional. Muhammadiyah pun prihatin dengan tindakan itu dan meminta segala pihak untuk bertindak tegas terhadap para teroris yang dengan keji membunuh orang tanpa bersalah itu.

Selain Muhammdiyah, Nahdlatul Ulama juga melakukan hal yang sama: mengutuk keras tindakan biadab yang dilakukan di Masjid in. Ditambah, korbannya juga anak-anak.

“Siapa pun yang melakukakannya, apa pun latar belakangnya, atas nama apa pun motifnya, itu adalah tindakan terkutuk. Tidak bisa dibenarkan,” kata Ketua PBNU Robikin Emhas seperti rilis yang diterima islami.co

Dalam rilis tersebut juga disebutkan bahwa seluruh warga NU berduka dan meminta untuk sholat gaib bersama yang ditujukan kepada para korban. Selain itu, NU juga mendorong pemerintah untuk segera mengirimkan bantuan ke Mesir dan meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya.

Hal senada juga diutarkan oleh pemerintah. Bahkan secara tegas Presiden Jokowi bahwa Indonesia akan selalu bersama Mesir dan turut mendukung Mesir untuk mengatasi kondisi negaranya. Termasuk dari ancaraman para teroris dan ekstrimis yang mengatasnamakan islam.

“Indonesia selalu bersama dengan Mesir dalam kondisi seperti itu. Saya kira sudah sering saya ulang-ulang bahwa kerja sama dalam rangka memerangi terorisme, memerangi radikalisme adalah kewajiban kita bersama,” tambah Presiden.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada kelompok yang mengklaim serangan ini. Meskipun begitu, ada indikasi para penyerang ini berafiliasi ke ISIS. Hal itu dibuktikan dengan dugaan adanya bendera ISIS yang dikibarkan dalam penyerangan tersebut melalui kesaksian mereka yang ada di dalam masjid tersebut. Otoritas Mesir pun masih menyelidik kasus ini dan terus memburu pihak yang bertanggung jawab atas insiden mengerikan ini.