Nasehat memberikan kesejukan, ketentraman hati setiap manusia, juga memberikan inspirasi dan solusi dalam memecahkan segala permasalahan yang ia hadapi.
Al-Sirri al-Siqti (w. 251 H) seorang ulama besar yang merupakan paman dari Imam al-Junaid. Ia dikenal sebagai orang yang pertama mengenalkan pembahasan tauhid dan hakikat sesuatu di daerah Baghdad sehingga dirinya dikenal sebagai seorang Imam di Baghdad.
Dalam Tabaqat as-Sufiyah karangan Abu Abdurrahman al-Sulami dikutip nasehat al-Sirri al-Siqti yang berbunyi:
ﺃﺣﺴﻦ اﻷﺷﻴﺎء ﺧﻤﺴﺔ اﻟﺒﻜﺎء ﻋﻠﻰ اﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺇﺻﻼﺡ اﻟﻌﻴﻮﺏ ﻭﻃﺎﻋﺔ ﻋﻼﻡ اﻟﻐﻴﻮﺏ ﻭﺟﻼء اﻟﺮﻳﻦ ﻣﻦ اﻟﻘﻠﻮﺏ ﻭﺃﻻ ﺗﻜﻮﻥ ﻟﻜﻞ ﻣﺎ ﺗﻬﻮﻯ ﺭﻛﻮﺏ
Lakukanlah lima hal ini karena merupakan sebaik-baiknya perbuatan:
Pertama, menangisi dosa-dosa yang telah dilakukan. Ini penting dilakukan agar tak terulang di kemudian hari.
Kedua, memperbaiki aib atau kekurangan dalam dirinya. Selagi manusia sadar akan kekurangannya maka tak akan mencari kesalahan orang lain.
Ketiga, taat kepada Allah dzat yang mengetahui hal yang ghaib. Ini faktor utama sebagai kunci keberuntungan seseorang karena Allah akan selalu mengawasinya dimanapun ia berada.
Keempat, membersihkan kotoran hati. Seseorang yang banyak dosannya maka hatinya akan keras sehingga sulit menerima kebenaran.
Kelima, tak mengikuti hawa nafsu. Seseorang akan menjadi sengsara bila selalu mengikuti hawa nafsunya, karena nafsu selalu mengarahkan kepada hal-hal negatif.
Hal di atas bila dipraktekkan seseorang maka ia akan mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, mudah segala urusannya, serta mulia langkahnya karena di dalamnya mengajarkan petuah kehidupan dengan tidak terlalu mencari kesalahan orang lain.