WHO: Ini Tujuh Langkah Mencegah Penyebaran Virus Corona

WHO: Ini Tujuh Langkah Mencegah Penyebaran Virus Corona

WHO: Ini Tujuh Langkah Mencegah Penyebaran Virus Corona

Awalnya Indonesia diduga kebal dengan virus Corona, namun sejak pengakuan resmi Presiden Jokowi pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia positif terjangkit Corona. Kasus di Indonesia yang dari hitungan jari, pada tanggal 18 Maret 2020 mencapai 227 kasus, 11 sudah pulih dan 19 meninggal. Hanya butuh 2 minggu saja untuk mencapai angka 227 kasus. Dari keseluruhan kasus, 5% lebih resiko kematian di Indonesia.  Ternyata, persentase tingkat kematian di Indonesia karena Covid-19 ini lebih tinggi dibandingkan negara Itali.

Beberapa tokoh Indonesia sudah mencanangkan untuk segera lockdown. Namun, pemerintah belum berani lebih tegas karena beberapa pertimbangan. Oleh sebab itu, mari sebagai warga negara yang bijak, untuk lebih sadar akan resiko dan selalu waspada. Sayangi diri sendiri dan ORANG LAIN di sekitar kita. Berikut 7 langkah pencegahan yang direkomendasikan dari WHO:

Pertama, cuci tangan dan kaki memakai sabun dan air yang mengalir. Mengapa harus pakai sabun? Ya, sabun bersifat amphiphilic (tidak takut air dan lemak). Sedangkan inti virus dilapisi oleh suatu kapsul yang terdiri dari lemak dan protein. Sehingga sabun dapat menembus dan memecahkan lapisan pembungkus inti virus sehingga dapat melemahkan virus.

Sabun atau hand sanitizer? Dua-duanya baik dan benar, tapi untuk membersihkan tangan dan kaki dari kotoran luar selepas melakukan suatu kegiatan (seperti menyentuh air liur, dahak, setelah buang air kecil dan besar, menyentuh sampah) sebaiknya menggunakan sabun dan air yang mengalir, gunakan hand sanitizer saat tidak kuat lagi menggaruk badan, sekitar wajah, saat di RS (menjenguk orang sakit).

Selain itu, usahakan juga untuk menyemprot barang-barang di sekitar dengan alkohol 70%. Karena Coronavirus ini dapat bertahan lama di benda-benda sekitar kita, terutama di logam. Jadi, hindari benda-benda yang sering disentuh orang banyak seperti tombol lift, pembuka pintu, pegangan eskalator, gantungan KRL, dll).

Setelah bepergian dari luar (karena sesuatu yang mendesak) usahakan masuk rumah dalam keadaan steril (sudah cuci tangan dan kaki), kemudian segera mengganti pakaian dan meletakkan pakaian kotor di tempatnya (bukan di kamar tidur).

Kedua, tahan untuk tidak menyentuh daerah wajah dan sekitarnya. Karena ditakutkan virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh dan bertemu dengan reseptor virus secara mudah di dalam tubuh, yaitu di sekitar bagian mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru-paru, lambung, usus halus, usus besar dan kulit.

Ketiga, menutup mulut saat batuk menggunakan tisu atau penutup lainnya. Etika batuk juga harus diperhatikan ya teman-teman. Tutup mulut kita saat batuk menggunakan tisu. Setelah itu, buang tisu pada tempatnya. Jangan setelah batuk, tisu diletakkan di atas meja atau di tempat-tempat yang orang lain mudah untuk tersentuh. Ohya, buang tisu di tempat sampah yang tertutup. Atau gunakan masker, sehingga orang lain tetap nyaman saat berada di sekitar kita. Ingat pakai masker yang benar, tidak dibalik atau diletakkan di bawah hidung dan mulut. Ini lebih beresiko loh, karena mikroorganisme jahat bisa saja langsung terhirup hidung dan mulut jika meletakkan masker di bawah hidung dan mulut. Jadi, jika sudah “engap” atau tidak kuat memakai masker, lebih baik ganti masker yang baru dan buang masker yang sudah dipakai.

Keempat, menghindari tempat-tempat ramai dan keramaian. Ya jelas. Karena semakin kita berada di lingkungan ramai, kita semakin riskan terpapar virus dan bakteri. Jaga jarak ya teman-teman. Lebih baik di rumah jika tidak ada kepentingan yang sangat mendadak. Ingat, sayangi diri kita dan orang sekitar. Oh ya walaupun di rumah saja, lebih baik untuk diselingi dengan olahraga ringan seperti jalan kaki di sekitar rumah dan berjemur di bawah sinar matahari pagi (sekitar pukul 7-10 am) selama 15 menit. Karena Coronavirus tidak menginfeksi tubuh yang imunnya kuat.

Kelima, diam di rumah saat badan terasa sakit. Loh kenapa? Terkadang atau bahkan banyak orang yang karena deadline, tugas dan kerja akhirnya memaksakan diri untuk keluar rumah. Tapi ternyata, saat badan terasa tidak sehat, imun tubuh juga sedang tidak kuat. Coronavirus sangat menyukai imun tubuh lemah. Jadi please, diam dan istirahat di rumah saat tubuh terasa kurang sehat. Makan nasi, sayur dan buah. Lengkapi dengan kebutuhan vitamin-vitamin mengandung antioksidan tinggi. Minum suplemen seperti propolis, madu, jahe-jahean. Oh ya, istirahat yang cukup, begadang dan kurang tidur juga dapat menyebabkan imun lemah. Satu lagi, bahagia. Karena stress juga dapat melemahkan kekebalan tubuh kita.

Keenam, hubungi dokter atau RS jika demam dan batuk. Lekaslah untuk menghubungi dokter spesialis paru atau RS terdekat. Karena dokter ahli akan segera memeriksa. Sebaiknya sebelum datang ke RS atau dokter, usahakan ditelpon dahulu ya teman-teman. Karena keberadaan kita yang sedang tidak sehat ke RS atau ke dokter juga bisa riskan. Jadi sebaiknya ditelpon atau dihubungi terlebih dahulu. Ada beberapa RS rujukan untuk pemeriksaan swab tenggorok untuk Covid-19, tiga diantaranya adalah RS Sulianti Saroso (082112662622), RS Persahabatan (089638516606), dan RSPAD Gatot Soebroto (021-3441008). Selain itu, UKK laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI juga menerima Pemeriksaan Paket ISPA (biaya sekitar 1.5 jt-2.5 jt) dengan cara mengirimkan nama lengkap dan foto surat pengantar dokter melalui WA/SMS ke nomor 081384300467 (Tidak untuk ODP dan PDP).

Terakhir, pantau terus informasi penting dari WHO ya Semoga bermanfaat.