Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 40-44

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 40-44

Wahai Bani Israil, kalian semua ingatlah untuk bersyukur atas kenikmatan yang telah dianugrahkan kepada kalian dan nenek moyang kalian semua.

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 40-44
Surat Al-Baqarah

40. Wahai BAni ISrail ingatlah nikmat-nikmatKu yang telah Aku anugrahkan kepada kalian dan tepatilah janji kepada-Ku, maka Aku akan menepati janji-Ku kepada kalian. Dan hanya kepada-Ku kalian (seharusnya) takut.

41. Dan berimanlah kepada apa yang telah Aku turunkan (wahyu) dengan membenarkan apa yang ada pada kalian. Dan janganlah kalian menjadi orang pertama yang kafir (mengingkari) terhadapnya. Dan janganlah kalian menjual ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah. Dan hanya kepada-Ku kalian (seharusnya) bertaqwa.

Bani Israil diingaatkan dengan firman-Nya sebagai berikut:

“Wahai Bani Israil, kalian semua ingatlah untuk bersyukur atas kenikmatan yang telah dianugrahkan kepada kalian dan nenek moyang kalian semua, agar kalian dapat menunaikan janji, dan kalau kalian menunaikan janji maka Aku (Allah) akan memenuhi janji-Ku kepada kalian.

Kalian semua agar beriman dan percaya kepada kitab yang telah Aku turunkan kepada Nabi Muhammad Saw, kitab tersebut membenarkan kitab yang ada pada kalian semua. Kalian semua janganlah memulai menjadi orang yang kafir terhadap kitab al-Qur’an. Dan kalian janganlah menukar (menjual) ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah dan kalian semua sepatutnya tunduk kepada-Ku. “.

43. Dan janganlah kalian mencampur aduk perkara yang haq dengan perkara yang bathil dan janganlah membenci perkara yang hal sedangkan kalian semua mengetahuinya.

44. Dan dirikanlah Shalat dan bayarlah zakat serta lakukanlah ruku’ bersama orang-orang yang ruku’.

Kalian semua janganlah memalsukan sesuatu yang Haq (benar) dengan sesuatu yang Bathil (salah). Dan janganlah membenci seuatu yang Haq, sedangkan kalian sebenarnya sudah mengetahui. Dan kalian semua kerjakanlah shalat dan bayarlah zakat dan ruku’-lah bersama orang-orang yang ruku’.

Apakah kalian semua memerintahkan manusia untuk berbuat kebajikan sedangkan kalian melupakan diri kalian dan kalian membaca Kitab Suci, apakah kalian tidak mengerti?

Apakah kalian semua hanya bisa memerintahkan kebajikan, akan tetapi kalian semua melupakan diri kalian, sedangkan kalian membaca kitab suci apakah tidak kalian pikirkan?

Diterjemahkan dari kitab Tafsir Al-Ibriz, karya KH. Bisri Musthafa