Suami Maudy Ayunda Muallaf Sebelum Menikah, Bolehkah Masuk Islam Karena Ingin Menikah?

Suami Maudy Ayunda Muallaf Sebelum Menikah, Bolehkah Masuk Islam Karena Ingin Menikah?

Akhir-akhir ini, jagat media sosial dihebohkan oleh pernikahan salah satu influencer edukasi serba bisa, Maudy Ayunda. Pernikahannya cukup tidak biasa, Maudy menikahi pria asal Korea Selatan bernama Jesse Choi yang ia kenal saat menempuh pendidikan di Stanford University.

Suami Maudy Ayunda Muallaf Sebelum Menikah, Bolehkah Masuk Islam Karena Ingin Menikah?

Akhir-akhir ini, jagat media sosial dihebohkan oleh pernikahan salah satu influencer edukasi serba bisa, Maudy Ayunda. Pernikahannya cukup tidak biasa, Maudy menikahi pria asal Korea Selatan bernama Jesse Choi yang ia kenal saat menempuh pendidikan di Stanford University.

Usut punya usut Jesse sebelumnya adalah seorang atheis alias tidak memeluk agama mana pun. Kemudian suami Maudy Ayunda tersebut memeluk agama Islam dan menjadi muallaf sekitar dua bulan sebelum menikah. Tepatnya pada 25 Maret 2022, bertempat di Masjid Istiqlal dengan dituntun langsung oleh KH. Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. Lalu, bagaimana sebenarnya pandangan syariat terhadap seseorang yang menjadi muallaf tepat sebelum menikah?

Ternyata masuk Islamnya seseorang karena pernikahan sudah pernah terjadi di zaman Nabi. Bahkan keislamannya itu dijadikan sebagai mahar. Kisah menarik ini terjadi pada salah seorang perempuan yang cantik, cerdas dan berakhlak mulia. Ia bernama Ummu Sulaim alias Rumaisha binti Malhan, ibunda Anas bin Malik yang dikenal sebagai sahabat sekaligus pelayan Rasulullah SAW. Setelah Malik bin an-Nadhr, suami pertamanya meninggal, ia dilamar oleh seorang lelaki yang tampan dan kaya raya bernama Zaid bin Sahal an-Najjariy alias Abu Thalhah yang kelak menjadi salah satu sahabat Rasulullah SAW.

Anas bin Malik menceritakan pernikahan ibunya. Ia berkata : “Sebelum masuk Islam, Abu Thalhah datang untuk melamar Ummu Sulaim. Lalu Ummu Sulaim berkata: ‘Wahai Abu Thalhah, sungguh aku tertarik padamu, orang sepertimu tidak pantas untuk ditolak. Tetapi kamu adalah seorang lelaki kafir, sedangkan aku seorang muslimah, karenanya tidak halal bagiku untuk menikahimu’.

Kemudian Abu Thalhah bertanya: ‘Apakah kamu ingin emas dan perak (sebagai mahar)?’ Ummu Sulaim menjawab: ‘Sungguh aku tidak menginginkan emas ataupun perak, yang aku inginkan darimu adalah Islam’. Lalu Abu Thalhah bertanya: ‘Siapa yang bisa membimbingku untuk itu?’ Ummu Sulaim menjawab: ‘Orang yang akan membimbingmu adalah Rasulullah SAW.’ Lantas Abu Thalhah pergi menemui Nabi yang saat itu sedang duduk bersama para sahabatnya.

Saat melihat kedatangan Abu Thalhah, Nabi SAW bersabda:

“جَاءَكُمْ أَبُو طَلْحَةَ، غُرَّةُ الْإِسْلَامِ بَيْنَ عَيْنَيْهِ”

“Telah datang kepada kalian Abu Thalhah yang nampak dari kedua bola matanya semangat keislaman.”

Kemudian Abu Thalhah mengabarkan kepada Nabi apa yang telah dikatakan Ummu Sulaim kepadanya. Abu Thalhah pun masuk Islam dan menikahi Ummu Sulain dengan Islam sebagai maharnya.” (Lihat Abu Nu’aim al-Ashbihani, Ma’rifatus Shahabah, Daarul Wathan, 3/1146)

Dari kisah Ummu Sulaim dan Abu Thalhah, kita mendapati bahwa cinta dan pernikahan dapat menjadi salah satu perantara yang mengantarkan seseorang untuk mendapat hidayah dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Begitu pun yang terjadi pada Jesse Choi, Suami dari Maudy Ayunda yang memutuskan untuk menjadi muallaf sebelum menikah. Pertemuannya dengan Maudy hingga menikah telah mengantarkannya menjadi orang yang beragama Islam.