Sejak Agustus 2020, Israel Telah Menahan 12 Anak di Bawah Umur

Sejak Agustus 2020, Israel Telah Menahan 12 Anak di Bawah Umur

Sejak Agustus 2020, ternyata Israel telah berbuat buruk terhadap anak Israel

Sejak Agustus 2020, Israel Telah Menahan 12 Anak di Bawah Umur
Palestina harus merdeka karena sudah 50 tahun mereka dijajah. Foto hanya ilustrasi, bukan proses demontrasi penutupan makam. Pict by Amnesty International

Dalam sebuah laporan yang disebutkan bahwa tentara Isarel telah menahan 297 warga Palestina. Di dalamnya termasuk 12 anak yang usianya masih dibawah umur dan 10 wanita. Disebutkan oleh organisasi hak asasi manusia dan advokasi tahanan bahwa sampai saat ini jumlah warga Palestina yang ditahan tidak kurang dari 4500 orang.

Mengutip laman wafa.ps.  pernyataan yang dilaporkan oleh Komisi Palestina untuk Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, Masyarakat Tahanan Palestina, Asosiasi Dukungan Tahanan dan Hak Asasi Manusia Addameer dan Pusat Informasi Wadi Hilweh, tentara Israel menahan warga Palestina di beberapa titik.  Ada 103 dari distrik Yerusalem, 33 dari distrik Ramallah, 42 dari distrik Hebron, 40 dari distrik Jenin, 23 dari distrik Bethlehem, 10 dari distrik Nablus, 20 dari distrik Tulkarm, 11 dari distrik Qalqilya, 8 dari distrik Jericho, 4 dari Tubas, 2 dari Salfit, dan 1 dari Jalur Gaza.

Dilaporkan pula bahwa bahwa delapan tahanan memulai melakukan mogok makan  sebagai protes atas penahanan administratif mereka. Saat ini yang mencatat ada dua dari mereka masih melakukan mogok makan.  Tercatat bahwa jumlah total tahanan Palestina di balik jeruji besi Israel adalah 4.500, termasuk 41 wanita, 140 anak di bawah umur, dan 340 ditahan dalam penahanan administratif.

Sementara itu Human Rights Watch (HRW) meminta otoritas Israel mengembalikan jenazah pria Palestina bernama Ahmad Erekat yang telah ditahan lebih dari 10 minggu oleh tentara Israe.

“Setelah menembak mati Ahmad Erekat tanpa pembenaran yang jelas, otoritas Israel secara tidak sah menyandera tubuhnya selama lebih dari 10 minggu,” kata Omar Shakir, direktur Human Rights Watch.

Pusat Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Yerusalem (JLAC) hingga kini Israel masih menahan mayat 67 warga Palestina sejak 2015.