NU, Jawa Timur, dan Terorisme

NU, Jawa Timur, dan Terorisme

NU, Jawa Timur, dan Terorisme

Dua puluh tahun lalu para pelajar Islam berhaluan moderat mengkhawatirkan perkembangan radikalisme agama di Indonesia. Dikhawatirkan karena benih utama terorisme adalah radikalisme.

Beberapa bulan terakhir sejumlah lembaga riset menginformasikan bahwa radikalisme yang berujung pada terorisme itu membesar. Sel-sel tidur radikalisme berkembang. Jumlah orang yang simpatik terhadap perjuangan ISIS terus bertambah. Ada ribuan orang yang setuju pada ISIS.

Artinya, ISIS sudah ada di tengah-tengah kita. Dalam sebuah acara di Surabaya kemarin, Direktur Pencegahan Terorisme BNPT mengungkap data mencengangkan; 16 kabupaten/kota di Jawa Timur menjadi lumbung persemaian radikalisme——-terorisme.

Menurut Pak Direkrur, 16 kabupaten-kota itu merata di daerah tapal kuda Jawa Timur yang selama ini dikenal sebagai basis kaum nahdhiyyin, yaitu Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Malang, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Jombang, …

Jika data ini benar, maka ini tantangan berat bagi NU yang selama ini dikenal sebagai ormas Islam paling konsisten menolak terorisme. Jika Jawa Timur sampai kebobolan soal terorisme, maka ini alarm bahaya buat Indonesia ke depan.

Jum’at, 16 Juni 2017
Salam,

Abdul Moqsith Ghazali