Mengapa Rasul Melarang Kita Makan dengan Tangan Kiri, Ini Hikmahnya!

Mengapa Rasul Melarang Kita Makan dengan Tangan Kiri, Ini Hikmahnya!

Mengapa Rasul Melarang Kita Makan dengan Tangan Kiri, Ini Hikmahnya!

Dalam Islam, makan sangat dianjurkan untuk dilakukan dengan tangan kanan. Namun terkadang ada suatu kendala yang membuat seseorang tidak bisa makan dengan tangan kanan. Misalnya seperti saat sedang berada dalam acara jamuan makan resmi yang menggunakan table manner. Selain itu, orang yang kidal pun makan dengan tangan kiri dan tak jarang ada saja orang yang secara tidak sadar menyuapkan makanan ataupun minuman dengan tangan kiri.

Dalam konsep table manner, makan dengan menggunakan pisau dan garpu adalah hal yang tak terhindarkan. Pisau akan dipegang di tangan kanan untuk memotong makanan, sedangkan garpu dipegang di tangan kiri untuk menyantap makanan berupa steak dan lainnya. Begitu pula dengan orang kidal yang menyantap makanan dengan tangan kiri. Padahal dalam Islam, makan dengan tangan kiri adalah hal yang sangat dilarang. Mengapa demikian?

Ternyata Rasulullah SAW selalu makan dengan menggunakan tangan kanan. Bahkan sebelum makan pun Beliau SAW akan selalu mengucapkan basmallah. Sebagaimana ‘Aisyah RA berkata, “Nabi SAW membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya.” (HR. Bukhari)

Bahkan sahabat Nabi yang bernama Umar bin Abi Salamah RA pun pernah bercerita bahwa Rasulullah SAW sempat menegurnya terkait adab makan. Umar bin Abi Salamah RA berkata, “Sewaktu aku masih kecil, saat berada dalam asuhan Rasulullah SAW, pernah suatu ketika tanganku ke sana kemari (saat mengambil makanan) di nampan. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ‘Wahai bocah, ucaplah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta ambil makanan yang berada di dekatmu.’” (HR. Bukhari & Muslim)

Berdasarkan hadis-hadis tersebut jelas bahwa Rasulullah SAW sangat mewajibkan umat Islam untuk makan dengan tangan kanan. Alasannya, karena makan dengan menggunakan tangan kiri merupakan cara yang dilakukan oleh setan. Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim)

Dengan hadis demikian, jelaslah bahwa umat Islam sangat dilarang menggunakan tangan kiri saat makan dan minum. Sebab setan menggunakan tangan kiri untuk makan dan minum. Lalu bagaimana dengan orang kidal yang dominan otak kanannya sehingga cenderung sering menggunakan tangan kiri?

Ternyata makan dan minum bukanlah tindakan presisi atau tindakan yang membutuhkan ketepatan dan ketelitian seperti pembedahan, menulis, melukis dan lainnya. Sebab makan dan minum adalah kebiasaan yang bisa dilakukan dengan kedua tangan. Bagi orang yang kidal, hendaknya ia tetap membiasakan makan dan minum dengan tangan kanan, meskipun ia menulis dan melakukan aktifitas lainnya dengan tangan kiri.

Terkait hal tersebut, Rasulullah SAW pernah menegur orang kidal yang enggan membiasakan makan dengan tangan kanan. Salamah bin Al-Akwa’ RA berkata: “Ada seorang laki-laki yang makan di samping Rasulullah SAW dengan tangan kirinya. Maka Rasulullah bersabda, ‘Makanlah dengan tangan kananmu!’ Dia menjawab, ‘Aku tidak bisa.’ Beliau bersabda, ‘Semoga kamu tidak bisa?’ Padahal tidak ada yang mencegah dia makan dengan tangan kanan kecuali karena sombong. Setelah itu tangannya tidak bisa dia angkat sampai ke mulutnya.” (HR. Muslim)

Oleh karena itulah umat Islam sangat dianjurkan untuk makan dengan menggunakan tangan kanan. Pasalnya, umat islam tidak diperbolehkan meniru perilaku setan yang makan dan minum dengan tangan kiri. Terlebih bagi orang yang kidal, sudah seharusnya mereka berlatih untuk dapat makan dengan tangan kanan.

Wallahu a’lam.