Dari Saudi, Habib Rizieq Syihab (HRS) menyeru agar umat Muslim di Indonesia membela Nabi Muhammad manakala dihina. Ini dia sampaikan lewat video yang diunggah akun YouTube Front TV, Minggu (1/11/2020). Seruan ini sekaligus merupakan pernyataan sikap FPI merespon polemik karikatur Nabi Muhammad yang sempat membuat heboh dunia.
Seperti diketahui, seorang guru di Prancis, Samuel Paty, menjadikan kartun Nabi Muhammad sebagai materi pelajaran sejarah. Segera setelah itu, seorang pemuda nekat membunuh Paty karena dinilai telah menghina junjungan umat Islam. Menyusul kasus pembunuhan itu, beberapa gereja di Prancis juga ketahuan telah dirusak oleh sejumlah orang.
“Oleh karenanya saya serukan juga kepada seluruh umat Islam yang ada di Tanah Air tercinta Indonesia, abaikan saja kicauan kaum zindik yang pura-pura arif dan pura-pura bijak menyerukan kepada umat Islam agar tidak marah walaupun nabinya dihina. Ini ajakan yang sesat dan menyesatkan,” ujar Rizieq dalam video.
“Padahal mereka-mereka yang menjual kicauan-kicauan murahan tersebut, pada saat dirinya dihina, organisasinya dihina, tokohnya dihina kelompoknya dihina bahkan mereka yang paling depan paling marah keluar dari mulutnya sumpah serapah. Bahkan lapor sana lapor sini dan seterusnya tapi manakala nabinya yang dihina mereka pura-pura arif dan pura-pura bijak,” sambung dia.
Lebih jauh, Rizieq menepis narasi yang mengajak umat tak perlu bereaksi sebab karikatur di Prancis itu bukan karikatur Nabi Muhammad SAW. Narasi itu, demikian Rizieq, didasarkan bahwa tidak ada satu pun yang tahu wajah Nabi Muhammad SAW.
“Begitu juga abaikan saja kicauan kaum zindik yang mengatakan bahwa karikatur itu bukan karikatur Nabi Muhammad, karena wajah Nabi Muhammad tidak ada satu pun yang tahu dan tidak ada satu pun yang bisa atau boleh menggambarkannya jadi karikatur tersebut tidak perlu kita bereaksi karena itu bukan karikatur Nabi Muhammad,” ujar Rizieq.
Menyambut seruan HRS, Habib Muhammad Hanif Al-Attas menyebut pemuda yang memenggal kepala Samuel Paty di Prancis sebagai pahlawan. Ini dia sampaikan saat berorasi dari atas mobil komando di hadapan massa, di Jalan MH Thamrin, Jakpus, Senin (2/11/2020).
“Saudara-saudara, yang pertama ingin saya sampaikan pada kesempatan kali ini, di Prancis ada seorang anak muda, yang marah karena gurunya memperlihatkan karikatur Rasulullah. Gurunya menghina Rasulullah, dan negara mendiamkan penghinaan tersebut. Akhirnya anak muda tersebut marah, Saudara. Saking marahnya anak muda tersebut, apa yang dia lakukan, dia tebas pala gurunya,” ujar Habib Hanif.
Yah, di era disrupsi informasi seperti hari ini kita semestinya lebih hati-hati menerima sebuah kabar. Salah-salah, kita malah terjebak dalam angan-angan membela sesuatu, tetapi dengan cara yang justru dapat menghina apa yang sedang kita bela.