Masa Darurat Corona: Mereka yang Perlu Didukung Selain Tenaga Medis

Masa Darurat Corona: Mereka yang Perlu Didukung Selain Tenaga Medis

Tenaga medis berusaha maksimal dalam menangani masa darurat corona. Tetapi profesi lain juga tidak bisa disepelekan perannya. (Kredit foto: pikiran-rakyat.com/ANTARA)

Masa Darurat Corona: Mereka yang Perlu Didukung Selain Tenaga Medis

Nyaris sepekan kita melaksanakan social distancing atau memberikan jarak minimal satu meter dengan orang lain agar rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 tidak semakin membabi buta. Beberapa daerah menetapkan masa darurat corona. Banyak diantara kita yang mulai melaksanakan seluruh aktivitas di rumah. Banyak sekolah yang sudah mulai libur, kantor-kantor juga libur dan kampus juga tidak ketinggalan. Ini semua dilakukan sebagai bentuk ikhtiar agar virus ini bisa dikendalikan.

Banyak pertemuan akhirnya ditiadakan atau ditunda. Banyak diskusi dipindahkan ke media daring. Acara-acara yang semula dihadiri banyak penonton saat ini menjadi kosong. Perayaan ulang tahun band Gigi yang berupa konser juga nihil penonton. Pada jumat ini (20/3) dan jumat depan (27/3) pun telah diberikan instruksi oleh pimpinan pusat lembaga keagamaan untuk meniadakan shalat jumat karena sangat beresiko terjadinya penularan massal.

Dari gerakan ini, mulai bermunculan juga para donatur yang dengan sukarela menggalang dana demi membantu penanganan pandemi di masa darurat virus corona ini. Dengan tagar #SalingJaga menjadi semangat bersama, semangat gotong royong kita untuk benar-benar memutus rantai penyebaran virus dengan tetap berada di rumah, sering cuci tangan dan tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan jari istiqomah kita kerjakan. Dari sana banyak bermunculan meme yang inspiratif dan menguatkan perjuangan satu sama lain, salah satunya yang kemarin ramai adalah meme yang berisi para tenaga medis memegang sebuah kertas yang bertuliskan “aku tetap bekerja demi kamu – kamu tetap di rumah demi kita (tenaga medis)”

Dan benar juga, apabila kita mentaati anjuran untuk tetap di rumah selama masa darurat corona ini, tentu akan meminimalisir jumlah pasien yang terserang virus SARS-CoV-2. Supaya kapasitas rumah sakit yang tersedia tidak kedodoran, berbanding jumlah pasien yang harus dirawat. Hal ini agar semua pasien mendapatkan jaminan perawatan yang memadai. Tetapi kalau dipikir-pikir, yang perlu kita dukung dalam proses ini tidak hanya tenaga medis.

Tenaga medis adalah garda terdepan menghadapi virus SARS-CoV-2 ini, tetapi ada banyak sekali supporting sistem yang membantu tenaga medis agar kerjanya tetap maksimal dalam menolong banyak orang. Diantara yang sangat membantu gerakan #SalingJaga ini adalah tukang listrik.

Kita ketahui bahwa semua peralatan yang berada di rumah sakit mampu berjalan dengan adanya aliran arus listrik, mulai dari lampu, monitor, bahkan sampai alat pendeteksi virus memerlukan arus listrik. Tidak hanya tenaga medis yang berada di rumah sakit, kita yang melaksanakan social distancing dengan berdiam diri di rumah juga membutuhkan banyak listrik. Kita bekerja jarak jauh dengan media daring pasti memerlukan aliran listrik. Pemerintah kita yang berusaha selalu menjaga kita semua dan mengupdate kondisi pasien juga membutuhkan aliran listrik. Sehingga salah satu pasukan dalam upaya #SalingJaga yang selalu kita dukung dan kita doakan untuk tetap sehat adalah bapak/ibu tukang listrik.

Selain tukang listrik, air adalah kebutuhan yang penting bagi kita. Kecukupan air dalam tubuh juga mempengaruhi kesehatan kita. Tidak hanya air minum, kebutuhan kita akan air untuk mandi dan cuci tangan saat ini sangat krusial. Kita tahu bahwa yang lebih utama adalah seringnya mencuci tangan agar mikroba patogen di tangan kita rontok, sehingga dalam mewujudkan gaya hidup itu, ketersediaan air menjadi amat penting. Dan tentu tukang air yang diam-diam selalu bekerja dalam mensuplai kebutuhan kita juga perlu kita doakan agar selalu sehat walafiat.

Selanjutnya adalah tukang yang menyediakan bahan makanan, tidak hanya petani dan pemilik warung, tetapi juga penjaga gerai toko yang terlihat saat ini masih bekerja. Mereka menjadi kelompok yang perlu kita perhatikan dan doakan karena mobilitas orang yang berkunjung ke toko dan harus dilayani jumlahnya banyak dan random sekali. Mereka bisa bertemu dengan orang yang sama sekali tidak mereka kenal. Mereka menerima uang dari asal yang entah mereka tak tahu. Sirkulasi mereka menyentuh uang kertas yang bisa jadi membawa virus tergolong cukup tinggi, karena tidak semua transaksi dilakukan dengan uang elektronik. Dalam bab ini, termasuk juga mereka yang menjadi tukang beli dan antar makanan via daring. Semoga mereka juga baik-baik saja dan selalu fit.

Baca juga: Dari Tangan ke Tangan, Virus Corona Memainkan Peran

Dan yang terakhir adalah penyedia bahan bakar minyak. Mobilitas tenaga medis semisal ambulan dalam menjemput dan mengantar pasien tentu memerlukan bahan bakar minyak. Selain itu para pemerintah juga memerlukan bahan bakar ini agar bisa terus memantau kondisi wilayah pimpinannya masing-masing. Belum lagi para penjaga gerai bahan bakar adalah salah satu dari orang-orang yang paling sering menyentuh uang kertas yang tidak tahu asalnya. Semoga bapak/ibu penjual bahan bakar minyak sehat terus.

Mungkin mereka pun tidak menyadari kalau apa yang dilakukan berdampak besar dan memberikan peran yang amat penting. Karena mungkin banyak di antara mereka yang berpikiran harus tetap bekerja agar dapur tetap menyala. Tapi ya bagaimanapun motivasi mereka, kita perlu mengapresiasi atas peran besar yang mereka kerjakan dalam diam.

Tentu masih ada orang-orang lain yang luput dari pengawasan saya yang menjadi supporting system garda terdepan melawan wabah ini. Kita doakan semuanya sehat dan bisa bekerja dengan baik. Dan tentu semoga wabah ini bisa segera diatasi. Mari saling jaga. Kita di rumah meringankan beban mereka yang kita doakan, mereka tetap bekerja untuk menjaga kita dari serangan wabah ini. [rf]