Mari Ketahui Perbedaan Jin, Iblis dan Setan!

Mari Ketahui Perbedaan Jin, Iblis dan Setan!

Istilah jin, iblis dan setan seolah-olah bermakna sama, padahal sebenarnya berbeda. Lalu apakah perbedaan antara ketiganya?

Mari Ketahui Perbedaan Jin, Iblis dan Setan!
Ilustrasi lampu ajaib (foto: techcrunch.com)

Saat mendengar istilah makhluk halus, dengan seketika pikiran kita tertuju pada jin, iblis atau setan yang menyeramkan dan sering mengganggu manusia. Ketiga istilah tersebut seolah-olah bermakna sama, padahal sebenarnya berbeda. Lalu apakah perbedaan jin, iblis dan setan?

Jin      

Istilah jin berasal dari kata “janna-yajunnu” yang artinya menutupi, menyembunyikan, menjadi gelap, atau merahasiakan. Sedangkan jin berarti yang tersembunyi dan tidak dapat dilihat. Jin terbuat dari api, sedangkan manusia diciptakan dari tanah. Jin dan manusia hidup di alam yang berbeda, oleh karena itu manusia tidak dapat melihat jin, namun jin dapat melihat manusia, Allah Swt berfirman:

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ

Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka(QS.Al-A’raf:27)

Jin juga merupakan makhluk Allah Swt yang hidup seperti manusia, mereka berkelompok-kelompok, berbangsa-bangsa, bahkan juga berkeluarga. Sebagaimana manusia, jin juga diperintahkan oleh Allah Swt untuk beribadah kepada-Nya. Allah Swt berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat:56)

Setan

Kata setan berasal dari “syathona” yang artinya jauh. Kata setan merupakan sebuah label yang diberikan kepada makluk Allah Swt yang menyesatkan, baik dari jin maupun manusia. Istilah ini sesuai dengan asal nama setan yaitu “syathona” yang artinya jauh, yaitu jauh dari kebenaran.

Sebagaimana manusia, jin ada yang taat dan ada pula yang ingkar. Mereka yang mengingkari perintah Allah Swt, itulah yang disebut dengan setan, bahkan manusia yang mengingkari Allah Swt juga bisa dikatakan sebagai setan.

Iblis

Di dalam Al-Qur’an kata iblis hanya disebut dalam bentuk tunggal dan tidak ada bentuk jamak, berbeda dengan setan yang memiliki bentuk jamak “syayaatin”. Hal ini menunjukkan bahwa iblis hanyalah satu.

Namun, iblis merupakan bangsa jin karena iblis diciptakan dari api. Iblis berasal dari kata “Ablasa” yang berarti putus asa, ada pula yang berpendapat iblis berasal dari kata “balasa” yang bermakna tidak ada kebaikannya.

Kata iblis sering kita dengar dalam kisah Nabi Adam As. Setelah Nabi Adam As diciptakan, Allah Swt memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud. Malaikat pun bersujud, sedangkan iblis menolak karena merasa dirinya lebih baik dari Adam. Perkataan Iblis ini terangkum dalam surat Al-A’raf ayat 12:

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Iblis berkata “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Karena kekufurannya, Iblis akhirnya dikeluarkan dari surga. Iblis pun akhirnya membuat tipu daya agar Adam dan Hawa juga dikeluarkan dari surga, bahkan ia pun berjanji untuk menggoda keturunan Adam hingga hari kiamat nanti.

Iblis akhirnya berhasil menggoda Adam dan Hawa untuk melanggar larangan Allah Swt dengan memakan buah khuld. Saat menggambarkan kejadian tersebut, Al-Qur’an tidak menyebut iblis, melainkan setan.

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ

Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”

Sebelum perintah sujud kepada Adam As, iblis merupakan makhluk yang taat beribadah kepada Allah Swt. Namun akibat kesombongannya, iblis dimurkai oleh Allah bahkan dikeluarkan dari surga. Iblis akhirnya disebut dengan setan karena kekufurannya. Oleh karena itu, iblis adalah nenek moyang dari jin yang membangkang (setan).