Lutpulla Mutellip: Pemuda Revolusioner Simbol Perlawanan Rakyat Uighur

Lutpulla Mutellip: Pemuda Revolusioner Simbol Perlawanan Rakyat Uighur

Mari berkenalan Lutpulla Mutellip, pahlawan revolusioner Uighur

Lutpulla Mutellip: Pemuda Revolusioner Simbol Perlawanan Rakyat Uighur

Lutpulla Mutellip (1922-1945) adalah seorang jurnalis, penyair, dan pemuda revlousioner yang menjadi simbol perlawanan suku Uiyghur di Tiongkok. Karya-karyanya dianggap sebagai penghinatan terhadan Partai Nasionalis Tiongkok kala itu. Gerak geriknya selalu diawasi dengan kektat hingga akhirnya dihukum mati pada usia 23 tahun.

Lutpulla Mutellip adalah pahlawan bagi rakyat Uighur. Ia seorang revolusioner dan gagah berani.  Sosoknya hingga kini terus dikenang oleh banyak orang. Ketika muda dikenal sebagai penyair yang masyhur dan produktif. Pusinya yang berjudul Respon to Years yang dalam bahasa Uyghur Yillargha Jawap  dan Thoughtful Blessings atau Xiyalchan Tilek  adalah dua buah karya pusisi terbaiknya.

Lutpulla lahir di Xinjiang pada tahun 1922 . Namun ada beberapa catatan yang mengatakan bahwa Muttelip lahir di Kazakhtan. Seorang pelnelitu Uighur Tursun Ershidin menyebut bahwa Muttelip dilahirkan Kazakhstan dan kemudian pindah ke wilayah Xinjiang. Masa mudanya dihabiskan di di Ghulja, Xinjiang. Pada sekolah Tatar di Yining. Pada waktu itu, beberapa pengungsi Tatar melarikan diri ke Wilayah Ili setelah Revolusi Bolshevik di Rusia. Di sekolah, Mutellip suka dengan sastra dan budaya Rusia serta sastra dan budaya Tatar.

Pada usia 19 tahun tahun Muttelip mulai bekerja untuk surat kabar regional di Harian Xinjiang. Ia menjadi wartawan yang handal dan kritis utamanya terhadap sepak terjang Partai Nasionalis China pimpinan Sun Yat Sen. Tulisan-tulisannya memancing amarah para petinggi partaii hingga akhirnya Muttalep dipindahkan secara pakasa ke deaerah Aksu. Kala itu Aksu yang terletak di perbatasan provinsi Xinjiang sangat ketat dikontrol oleh pemerintah Tiongkok.

Muttalep dituduh telah mengorganisir dan menghasut rakyat Uighur untuk menuntut kemerdekaan. Menurutnya pemerintah Tiongkok kala itu sangat kacau dan menggagap mereka bukan pelindung rakyat. Tulisan-tulisan Mutellip di Harian Aksu terus dipantau oleh pihak keamanaan. Walau dalam pengawasan yang ketat, ia terus menulis dan mengumandangkan kebebesan rakyat Uighur.

Pada tahun 1944, Muttalep ditangkap dengan tuduhan kejahatan politik. Ia kemudian menjalani hukuman penjara. Setahun kemudian disebutkan bahwa Tentara Nasional Turkistan Timur akan masuk wilayah Aksu. Kabar ini didengar oleh Muttelip dan ia bersama dengan teman-temannya ingin melakukan rencana pemberontakan. Namun ia dikhianati oleh salah seorang temannya dan kemudian ditangkap dan dieksekusi mati pada umur 23 tahun, tepatnya pada tanggal 18 September 1945.

Di tengah memburuk  situasi di Uighur, pemerintah Tiongkok baru-baru ini telah menghancurkan makam Muttelip dan memindahkannya di gurun pasir. Namun jiwa revolusinernya masih terus membara di hati masyarakat Uighur.