Kisah Wahab bin Abdul Manaf, Makcomblang Perjodohan Orang Tua Rasulullah

Kisah Wahab bin Abdul Manaf, Makcomblang Perjodohan Orang Tua Rasulullah

Ini cerita Wahab bin Abdul Manaf yang membuat pernikahan orang tua Rasulullah terjadi

Kisah Wahab bin Abdul Manaf, Makcomblang Perjodohan Orang Tua Rasulullah

ini Kisah Wahab bin Abdul Manaf yang menjodohkan orang tua Rasul. Urusan jodoh memang seperti misteri, kadang obsesi dan ambisi dikalahkan oleh takdir juga kuasa Tuhan seperti impian yang diidam-idamkan.

Menurut kitab Khulasoh Nurul Yaqin karang Syaikh Umar Abdul Jabbar, Abdullah bin Abdul Muthalib  adalah pemuda yang berwajah tampan. Kegagahan parasnya banyak menarik perhatian gadis-gadis Mekah. Walaupun banyak gadis yang berusaha menggodanya, kesopanan Abdullah tetap terjaga.

Merasa sudah saatnya Abdullah mempunyai istri, Abdul Muthalib menggandeng tangan putranya menuju rumah Wahab bin Abdul Manaf. Wahab mempunyai seorang putri bernama Aminah. Abdul Muthalib sudah sepakat dengan Wahab untuk menikahkan putra-putri mereka.

Namun, di tengah jalan, seorang gadis cantik menegur Abdullah, “Engkau akan pergi ke mana, wahai Abdullah?” “

“Aku akan pergi bersama ayahku,”jawabnya.

Tanpa memedulikan Abdul Muthalib, gadis itu berkata, “Kulihat engkau memang dituntun ayahmu, tak ubahnya seperti seekor unta yang akan disembelih. Demi engkau, aku akan menerimamu jika engkau mau menikahi diriku sekarang juga.”

Abdullah terperangah. Ia menatap gadis itu dengan gugup. “Siapakah gadis ini?” Pikir Abdullah, “dilihat dari pakaiannya yang dipenuhi perhiasan mahal, ia pasti seorang gadis bangsawan. Matanya yang hitam memancarkan sinar yang teduh seperti yang biasa dimiliki gadis-gadis berperangai lemah lembut dan penuh kasih sayang. Apa yang harus kukatakan kepadanya?”

Ketika Abdullah menoleh kepada ayahnya, dilihatnya Abdul Muthalib memberi isyarat agar Abdullah terus melangkah dan tidak menggubris sang gadis .

“Aku bersama ayahku.” Aku tak kuasa menolak kehendaknya dan berpisah dengannya. Abdullah kembali berjalan bersama ayahnya. Hatinya dipenuhi rasa iba dan simpati kepada gadis yang ditinggalkannya.

Perjodohan abdullah dengan aminah

Hari itu juga, Abdul Muthalib datang ke rumah Wahb bin Abdul Manaf. Mereka sepakat menjodohkan Abdullah dengan Aminah.

Keesokan harinya, Abdullah bertemu lagi dengan gadis yang kemarin. Abdullah menyapanya, “Mengapa engkau tidak menyapaku seperti kemarin?”. Gadis itu menjawab dengan ketus, “Sinar berseri-seri yang kemarin kulihat pada wajahmu sudah tidak ada lagi. Karena itu, sekarang aku sudah tidak membutuhkanmu!”

Sinar berseri-seri yang dilihat sang gadis pada wajah Abdullah menurut sebagian ahli sejarah adalah Nur Muhammad SAW. Sinar kenabian yang akan diturunkan Abdullah kepada putranya lenyap seketika ketika Abdullah sudah dijodohkan dengan Aminah, maka gadis itu sudah tidak bisa lagi berharap akan memiliki putra yang kelak menjadi nabi.

Allah sudah menentukan bahwa jodoh yang paling tepat untuk Abdullah adalah Aminah binti Wahab. Aminah adalah gadis yang paling baik keturunan dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy.