Kisah Kalajengking Menyelamatkan Seorang Pemabuk Dari Gigitan Ular

Kisah Kalajengking Menyelamatkan Seorang Pemabuk Dari Gigitan Ular

Tuhanku, inilah yang Engkau lakukan terhadap orang yang mendurhakai-Mu, lantas bagaimana kasih sayang-Mu kepada orang yang taat kepada-Mu?

Kisah Kalajengking Menyelamatkan Seorang Pemabuk Dari Gigitan Ular

Alkisah, pada suatu hari Yusuf bin Husain bersama Dzun Nun al-Mishri sedang berada di tepi anak sungai yang di berada di wilayah Mesir. Tiba-tiba terlihat seekor kalajengking besar sedang berada di seberang anak sungai tersebut, lalu nampak pula seekor katak keluar dari seberang anak sungai itu. Si kalajengking kemudian naik ke atas tubuh katak, dan katak itu pun kemudian berenang menyeberangi anak sungai.

Melihat hal tersebut, Dzun Nun pun berkata, “Kalajengking ini pasti memiliki suatu misi. Mari kita mengikutinya.” Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qudamah al-Maqdisi dalam kitab at-Tawwabin, mereka berdua kemudian mengikuti kemana katak dan kalajengking tersebut pergi.

Di tengah perjalanan saat menyusuri sungai untuk mengikuti dua hewan tersebut. Langkah mereka pun terhenti dengan adanya seorang laki-laki mabuk yang tergeletak tidak sadarkan diri karena pengaruh alkohol. Di sisi laki-laki yang mabuk tersebut, muncul seekor ular yang merayap naik ke tubuhnya dari arah pusarnya menuju ke dadanya. Nampaknya, ular tersebut mencari lobang telinganya.

Saat ular tersebut berusaha mencari lobang telinga, tiba-tiba kalajengking dan katak yang sebelumnya mereka lihat datang mendekat. Si kalajengking pun langsung loncat menghadang dan menyengat ular tersebut, hingga akhirnya ular itu pun jatuh terbalik dan mati. Setelah itu, kalajengking kembali turun ke anak sungai, dan si katak kembali menghampirinya. Si kalajengking itu pun kembali menaiki punggung si katak, dan si katak kemudian berenang hingga sampai ke seberang anak sungai.

Melihat kejadian tersebut, Dzun Nun pun membangunkan pemuda mabuk tersebut. Saat pemuda tersebut membuka kedua matanya, Dzun Nun pun berkata kepadanya, “Wahai anak muda, lihatlah bagaimana Allah menyelamatkanmu. Kalajengking ini datang membunuh ular yang ingin menggigitmu.

Setelah berkata kepada si pemuda, Dzun Nun pun bersyair, “Wahai orang yang lalai. Padahal Allah menjaganya. Dari semua bahaya yang merayap di kegelapan. Bagaimana mata tertidur dari seorang Raja. Padahal banyak kenikmatan datang dari-Nya.

Mendengar perkataan Dzun Nun, si pemuda itu pun terkejut dan bangkit. Dia kemudian berkata, “Tuhanku, inilah yang Engkau lakukan terhadap orang yang mendurhakai-Mu, lantas bagaimana kasih sayang-Mu kepada orang yang taat kepada-Mu? Pemuda yang habis mabuk itu kemudian pergi.

Yusuf bin Husein yang melihat hal tersebut kemudian bertanya kepadanya, “Mau ke mana? la menjawab, “Mau pergi ke pedesaan untuk bertobat. Demi Allah, aku tidak akan kembali ke kota selama-lamanya!

Begitulah kasih sayang Allah swt. kepada para hamba-Nya. Mereka yang bersyukur dengan rahmat dan kasih sayang-Nya tentu akan sadar, jika banyak kenikmatan, kenyamanan, kesehatan, dan lain sebagainya yang Allah swt. berikan kepada para hamba-Nya. Sebagaimana kisah di atas, seorang pemabuk yang akhirnya bertobat karena diselamatkan dari malapetaka.

Kisah di atas juga menunjukkan bahwa, semua orang di dunia ini bisa mendapat hidayah dari Allah swt. dan akan kembali ke jalan yang benar. Oleh sebab itulah, jangan mudah menghakimi kehidupan orang lain yang sedang dijalaninya, walaupun kehidupannya berbeda dengan kebanyakan umat manusia lainnya. Karena orang yang sedang tersesat dan suka berbuat maksiat, suatu saat akan bertobat.