Khutbah Jumat Ciri Orang Beriman: Kebersihan Sebagian dari Iman

Khutbah Jumat Ciri Orang Beriman: Kebersihan Sebagian dari Iman

Berikut contoh khutbah Jumat tentang kebersihan.

Khutbah Jumat Ciri Orang Beriman: Kebersihan Sebagian dari Iman

Kebersihan sebagian dari iman. Begitulah ajaran Islam. Berikut ini khutbah jumat tentang ciri orang beriman. Salah satunya adalah gemar bebersih.

Khutbah Jumat pertama: Kebersihan sebagian dari Iman

اَلْحَمْدُ لله طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ وَنَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ وَكَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَجَوَّادٌ يُحِبُّ الجُودَ. أَشْهَدُاَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّالله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِه وَصَحْبِهِ وسَلِّم. ﴿أَمَّا بَعْدُ﴾ فَيَا عِبَادَ اللهِ. إِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وقَالَ اللهُ تَعَالى فِي كِتَابِه الْعَظِيْمِ. وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Kaum muslimin rahimakumullah;

Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT bahwa dengan hidayah-Nya kita menjadi muslim. Penganut agama Islam dan pengikut Nabi Muhammad SAW.  Sebagai  muslim  yang  baik,  kita  harus  berperilaku dan menjalani hidup secara Islami, baik  sebagai  makhluk  individu  maupun sebagai makhluk sosial, baik dalam hidup perorangan maupun dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Salah satu ciri seorang muslim yang baik ialah hidup bersih dan memelihara kebersihan. Agama Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan, bahkan bersih atau suci dijadikan sebagai syarat sahnya ibadah. Misalnya wudhu merupakan syarat sahnya ibadah shalat, malahan wudhu itu sendiri termasuk ibadah. Begitu pentingnya kebersihan, sehingga bersuci atau membersihkan/ melakukan kebersihan merupakan salah satu ajaran pokok dalam agama Islam. Di dalam kitab-kitab fiqih masalah bersuci atau kebersihan termasuk Bab Thaharah.

Kaum muslimin yang berbahagia;

Agama Islam sangat mementingkan kebersihan, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan tergolong orang yang dicintaioleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang membersihkan diri”. (Al-Baqarah [2]: 222).

Ajaran kebersihan dalam agama Islam berpangkal tolak dari pada iman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Suci. Oleh karena itu setiap mu’min harus berupaya menjadikan dirinya suci/bersih supaya berpeluang mendekat dan akrab kepada Allah Tuhan Yang Maha Suci itu. Hal ini dapat dipahami dari beberapa hadits sebagai berikut:

الطُّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْمَانِ،

“Rasul bersabda: Kebersihan itu adalah sebagian dari iman”. (Hadits riwayat Muslim, Ahmad dan Tirmidzi).

عن أبي هريرة الإِيمانُ بضْعٌ وسَبْعُونَ، أوْ بضْعٌ وسِتُّونَ، شُعْبَةً، فأفْضَلُها قَوْلُ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وأَدْناها إماطَةُ الأذَى عَنِ الطَّرِيقِ،.

“Dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Iman itu terdiri dari 79 atau 69 cabang. Iman yang paling utama adalah ucapan “laailaaha illallah”, dan iman yang paling rendah adalah membuang kotoran dari jalan raya”. (Hadits riwayat Muslim).

Hadits-hadits tersebut memberi petunjuk bahwa kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Oleh karena itu setiap mukmin dituntut untuk menjaga kebersihan. Dan sebagai tolok ukur dari seorang mukmin yang baik ialah bersih dan cinta kebersihan, yang berarti setiap mukmin akan berusaha keras untuk memelihara kebersihan, baik kebersihan jasmani, rohani maupun kebersihan pakaian, tempat dan lain sebagainya.

Allah SWT yang kita imani dan kita sembah bersifat Maha Bersih dan mencintai kebersihan. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya

Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Baik yang mencintai kebaikan, Maha Bersih yang mencintai kebersihan, Maha Mulia yang mencintai kemuliaan, Maha Pemurah yang mencintai kemurahan. 0leh karena itu bersihkanlah halaman dan pekarangan rumahmu “. (Hadits riwayat at-Tirmidzi).

Sifat-sifat Allah tersebut harus menjadi motivasi yang mendorong, menjiwai dan menyemangati perilaku dan perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita menjadi orang yang baik, bersih dan mulia. Dengan demikian maka kita akan dicintai dan diridhoi oleh Allah SWT.

Kaum muslimin rahimakumullah;

Ajaran kebersihan dalam Islam harus dijadikan pola hidup praktis, agar kita hidup bersih sepanjang masa. Ajaran Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kebersihan di berbagai aspek kehidupan. Di antaranya ialah:

  1. Kebersihan Umat Islam harus berupaya memelihara kebersihan rohaninya dari sifat-sifat buruk dan tercela sehingga bersifat luhur dan mulia. (Allah berfirman:

وَاَقِمۡنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيۡنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ ؕ اِنَّمَا يُرِيۡدُ اللّٰهُ لِيُذۡهِبَ عَنۡكُمُ الرِّجۡسَ اَهۡلَ الۡبَيۡتِ وَيُطَهِّرَكُمۡ تَطۡهِيۡرًا

 “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.(Al-Ahzab [33]: 33).

Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:”Jika sekiranya di depan pintu rumah seseorang di antara kamu mengalir sungai (yang bening) dan orang itu mandi di sungai itu lima kali sehari, apakah masih ada daki (kotoran) yang melekat di badannya?”. Sahabat menjawab:”Tentu tidak ada lagi daki di badannya”. Nabi lalu bersabda: “Demikianlah tamsil shalat lima waktu yang dengan itu Allah menghapuskan segala dosa”. (Hadits riwayat Bukhari Muslim,Tirmidzi dan Nasai).

  1. Kebersihan Umat Islam harus berupaya memelihara kebersihan badannya dari berbagai najis dan kotoran agar badannya bersih dari bibit penyakit dan kuman yang mengganggu kesehatannya. Allah berfirman:

قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ تَزَكّٰىۙ

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri (dengan beriman)”. (Al`Alaa [87]: 14).

  1. Kebersihan tempat. Umat Islam harus berupaya memelihara kebersihan di mana ia bertempat tinggal di mana ia berkerja dan terutama tempat ibadah. Allah berfirman:

لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ

“…sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orangorang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (At-Taubah [9]: 108).

Nabi Muhammad SAW bersabda :

أَصْلِحُوا رِحَالَكُمْ، وأَصْلِحُوا لِبَاسَكُمْ حتى تَكُونُوا كَأَنَّكُم شَامَةٌ في الناسِ

Perbaiki rumah-rumah tempat kediamanmu dan pakaianpakaiamu sehingga kamu menjadi seumpama tahi lalat di muka di antara manusia”. (Hadits riwayat Al Hakim).

  1. Kebersihan Kebersihan pakaian dipandang amat penting oleh agama Islam, mengingat pakaian melekat pada badan yang tentunya berkaitan dengan kebersihan badan.

Karenanya, Umat Islam harus memelihara kebersihan dan keindahan pakaiannya lebih-lebih pada waktu mengerjakan ibadah. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِر وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ

“Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah”. (Al Muddatsir [74]: 1-5)

Nabi Bersabda:

إنَّ اللهَ جميلٌ يحبُّ الجَمالَ

Dari Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Allah itu Indah, menyukai keindahan”. (Hadits riwayat Muslim dan Tirmidzi).

  1. Kebersihan makanan, islam juga sangat menaruh perhatian terhadap kebersihan makanan dan minuman, karena kedua hal itu sangat erat kaitannya dengan kesehatan, Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah”. (Al Baqarah [2]: 172)

  1. Kebersihan lingkungan, kebersihan lingkungan berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Karena itu, Umat islam harus memelihara kebersihan lingkungan dan tidak boleh mengotorinya karena membahayakan terhadap orang lain, Nabi bersabda:

اتقوا اللَّعَّانَيْن» قالوا: وما اللَّعَّانَانِ يا رسول الله؟ قال: «الذي يَتَخَلَّى في طريق الناس، أو في ظِلِّهم».

 “Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Para sahabat bertanya:”Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu, wahai Rasulullah?  Nabi Bersabda: “Ialah buang hajat/kotoran di jalan tempat lewat manusia atau di tempat manusia berteduh”. (Hadits riwayat Ahmad Muslim dan Abu Daud).

لاَ ضَرَرَ وَلا ضِرارَ

“Rasul bersabda “Janganlah kamu melakukan kemudharatan terhadap dirimu   dan orang lain”. (Hadits riwayat Ahmad dan lbnu Majah).

  1. Kebersihan dalam rumah Ajaran kebersihan dalam Islam juga menyangkut kebersihan rumah tangga baik tempat tinggal dan perangkat alat rumah tangga maupun soal hubungan anggota keluanga khususnya hubungan suami isteri. Allah berfirman:

Tempatkanlah mereka (isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut     kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan hati mereka”. (At Thalaaq [65]: 6).

  1. Kebersihan Kebersihan juga menyangkut kebersihan harta, karena dalam harta itu terdapat hakAllah dan hak orang lain. Cara membersihkan harta dengan mengeluarkan zakat harta, zakat fitrah, infaq dan shadaqah. Allah berfirman:

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “. (At Taubah [9]: 103).

Kaum muslimin rahimakumullah,

Demikianlah pokok-pokok ajaran Islam yang berkaitan dengan kebersihan. Semuanya harus kita hayati dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai menifestasi dari iman. Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai muslim yang bersih lahir batin sehingga kita sehat sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ

Dan katakanlah, bekerjalah kamu semua maka Allah akan melihat hasil-hasil amalmu, dan Rasul-Nya serta orang-orang berimanpun akan melihat pekerjaannmu itu. Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Maka akan diberitahukan kepadamu (seberapa nilai )apa yang kamu kerjakan”. (At Taubah [9]: 105).

 

Khutbah Jumat kedua

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْعَزِيْزِ الْغَفُوْرِ، اَلَّذِيْ جَعَلَ فِي اْلإِسْلاَمِ الْحَنِيْفِ الْهُدَي وَالنُّوْرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّيْ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمَرْسَلِيْنَ وَعَلَي آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللهِ  اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

 Baca juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.

Sumber: Khutbah Jumat Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan menurut Agama Islam, terbitan MUI.