Imam az-Zamakhsyari, Mufassir Kenamaan Penulis Al-Kasyyaf

Imam az-Zamakhsyari, Mufassir Kenamaan Penulis Al-Kasyyaf

Zamakhsyari merupakan seorang mufassir muktazilah yang memiliki karya al-Kasyaf, salah satu kitab tafsir hebat di masanya.

Imam az-Zamakhsyari, Mufassir Kenamaan Penulis Al-Kasyyaf

Sebagai pembaca dan pegiat kajian tafsir, anda pasti tidak asing dengan tafsir al-Kasyaf. Kitab tafsir yang dikarang oleh Zamakhsyari ini dinilai sebagai salah satu kitab tafsir terbaik di masanya. Akan kurang utama jika para pembaca tafsir tidak mengenal seorang Zamkhsyari.

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin ‘Umar bin Muhammad bin ‘Umar al-Khawarizmi. Menurut Az-Zahabi dalam Tafsir wal Mufassirun, ia biasa dikenal dengan kunyah Abu al-Qasim dan dijuluki dengan laqab Jarullah (tetangga Allah). Ia merupakan seorang Imam Hanafiyah dan Mu’tazilah. Ia dilahirkan pada bulan rajab 467 H (1074 M) di sebuah desa bernama Zamakhsyar yang merupakan bagian dari kota Khawarizm –Bukhara-Rusia.

Zamakhsyari yang dari kecil mengalami cacat kaki, mendapatkan pendidikan dasarnya serta belajar menghafalkan Al-Qur’an dari Ayahnya yang merupakan ulama’ besar di daerahnya. Selanjutnya ia melanjutkan jenjang pendidikannya di Khawarizm (Bukhara) yang merupakan pusat peradaban Islam pada masa itu.

Selain itu ia juga belajar di Baghdad dan Khurasan bersama dengan ulama-ulama besar. Di manapun kakinya berpijak, di situ ia belajar bersama ulama-ulama’ besar di kota tersebut.

Dalam bidang bahasa dan sastra, Zamakhsyari berguru kepada Abu Mudhor Muhammad bin Jarir al-Dhabi al-Isfahani. Dari Al-Isfahani juga ia mengenal dan mendalami Muktazilah. Selain al-Isfahani, ia juga berguru kepada Abu ‘Ali al-Hasan bin al-Mudhoffar al-Naisaburi dan Abu Manshur al-Jawaliqi.

Dalam bidang hadis, ia berguru kepada Abu Manshur Nasr al-Haritsi, Abu Sa’ad as-Syaqani dan Abu Khattab bin Abi al-Bathar. Sedankan dalam bidang fikih, ia belajar banyak dari al-Damaghani al-Hanafi, al-Sadid al-Khayyath, Abdullah bin Talhah al-Yabiri. Dari ia, Zamakhsyari belajar kitab Imam Syibawaih.

Tidak diragukan lagi bahwa ia adalah seorang ulama’ besar di zamannya. Kepribadiannya yang sangat gigih dalam belajar serta menuntut ilmu membuatnya menguasai beberapa fan ilmu. Bahkan menurut Abu al-Yaman Zabid bin al-Hasan al-Kindi (w.613 H) Zamakhsyari adalah orang non-Arab yang pada masa itu paling menguasai bahasa dan sastra Arab.

Zamakhsyari merupakan ulama’ yang sangat produktif. Selain menguasai berbagai bidang keilmuan, ia juga berkontribusi dalam kemajuan peradaban Islam melalui karya-karyanya. Saking banyaknya karya yang telah ditorehkan, bahkan ada beberapa karya yang belum ditemukan sampai sekarang. Jika ditotal, maka seluruh jumlah karya Zamakhsyari adalah 47 karya. Di antaranya:

  1. Al-Kasyaf ‘an Haqaiqi Ghawamidi al-Tanzil wa ‘Uyunu al-Aqawil fi al-Wujuh al-Ta’wil (Tafsir)
  2. Ru’us al-Masail (Fiqh) –tidak diketahui
  3. Mu’jam al-Hudud (Fiqih) –tidak diketahui
  4. Al-Minhaj (Ushul Fiqh) –tidak diketahui
  5. Dhollatu al-Nashid wa Raid (Faraid) –tidak diketahui
  6. Syaqaiq an-Nu’man fi Haqaiq an-Nu’man. (Manaqib Abu Hanifah) –tidak diketahui
  7. Al-‘Ai (Kalam as-Syafi’i) –tidak diketahui
  8. Risalah fi Hikmah as-Syahadah dan Ukhra fi nash al-‘Usrah. Kedua kitab ini pernah terbukukan di Berlin
  9. Asas al-Balaghah. (Dar al-Kitab, Kairo)
  10. Al-Faiq fi Gharib al-Hadits.
  11. Al-Jibal wa al-Amkinah wa al-Miyah
  12. A’jaba al-ajb fi syarh lamiyat al-‘arab
  13. Syarh Maqamat al-Zamakhsyari
  14. Al-Mustaqsya fi amtsal al-‘Arab
  15. Jawahir al-Lughah. –tidak diketahui
  16. Mu’jam ‘Arabi Faris
  17. Al-Mufasshal (Nahwu)
  18. Al-Anmudzaj
  19. Syarh abyat Kitab Syibawaih
  20. Al-Muhajah bi al-Masail al-Nahwiyah
  21. Muqaddimah al-Adab
  22. Al-Qisthash (Ilmu Arudh)
  23. Nawabigh al-Kalam (sastra)
  24. Athwaq al-Dzahab
  25. Diwan Zamakhsyari
  26. Rabi’ al-Abrar wa Nushush al-Akhyar
  27. Nas}aih al-S}ighar wa al-Bawaligh al-Kibar
  28. Dsb

Zamakhsyari pernah tinggal di Makkah selama dua kali yakni pada tahun 502 H dan 526 H. Bahkan kitab Al-Kasyaf pun ditulisnya saat tinggal di Makkah kali kedua. Kemudian ia kembali ke kota asalnya, Khawarizm. Pada tahun 538 H, ia meninggal dan dimakamkan di daerah Jurjaniyah, Khawarizm.

 

Disarikan dari buku Tafsir wal Mufassirun karya Adz-Zahabi, Al-Zamakhsyari karya Ahmad Muhammad al-Hufi dan karya Dr. A. Husnul Hakim IMZI, MA, yang berjudul Ensiklopedi Kitab-Kitab Tafsir.