Anak Kecil Shalat Berjamah di Shaf Depan, Apakah Harus Disuruh Mundur?

Anak Kecil Shalat Berjamah di Shaf Depan, Apakah Harus Disuruh Mundur?

apabila anak kecil shalat di shaf pertama, apa yang harus dilakukan? Menyuruh mereka mundur atau membiarkan?

Anak Kecil Shalat Berjamah di Shaf Depan, Apakah Harus Disuruh Mundur?
Anak-anak di Thailand akan melakukan shalat Jumat. (foto: watzright.wordpress.com)

Pahala shalat berjamaah lebih banyak dibanding shalat sendirian. Apalagi bila shalat itu dilakukan di masjid. Selain mendapat pahala shalat berjamah, juga mendapat pahala memakmurkan dan meramaikan masjid. Memakmurkan masjid keniscayaan bagi setiap umat Islam. Di antara caranya adalah dengan mengerjakan shalat berjamaah.

Tuntutan untuk memakmurkan masjid itu tentu bagi orang yang mukallaf: berakal dan dewasa. Sementara anak kecil belum masuk dalam kategori mukallaf. Akan tetapi, orang tua sebaiknya mengajak anak kecil ke masjid, supaya mereka terbiasa di masjid. Sekalipun ketika berada di masjid, mereka tidak tenang, main-main, dan tidak fokus ibadah seperti orang dewasa.

Banyak ulama mengatakan lebih baik tetap mengajak anak ke masjid, sekalipun mereka di sana ribut, dibanding tidak mengajak sama sekali. Karena dengan cara itulah hati mereka terpaut dengan masjid.

Namun sebagian orang mempermasalahkan apabila anak kecil shalat di bagian shaf pertama. Menurut mereka, shaf tidak sempurna kalau ada anak kecil, apalagi kalau mereka main-main. Makanya, sering terjadi, anak kecil yang berada di shaf depan disuruh mundur ke belakang ketika ada orang dewasa yang baru datang.

Ustadz Ahong dalam salah satu videonya menjelaskan, di antara kesempurnaan shaf shalat berjamaah memang dianjurkan diisi oleh lelaki dewasa terlebih dahulu. Itu apabila orang dewasanya memang datang duluan. Bila sebaliknya, anak kecil yang menempati shaf depan duluan, maka orang dewasa tidak boleh menyuruh anak-anak kecil mundur ke belakang. Pendapat ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar Syatha dalam I’anatut Thalibin.