Islam melarang kita untuk berlebih-lebihan dalam hal apapun, terutama makan dan minum. Dalam khutbah ini dijelaskan manfaat dan kemaslahatannya untuk manusia.
Khutbah 1: Jangan Berlebihan, Karena Itu Merusak Lingkungan
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jum’at yang Dirahmati Allah
Dalam hadis riwayat Ibnu Majjah dikisahkan Rasulullah pernah menegur seorang sahabat yang sedang berwudhu. Dia ditegur karena dianggap berlebih-lebihan (israf). Rasulullah berkata kepada sahabat itu:
“Kenapa engkau israf?
“Apakah dalam wudhu juga ada israf?” Balas sahabat tersebut.
“Tentu, sekalipun kamu berwudhu’ di sungai yang mengalir.” Jawab Rasulullah SAW.
Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk hidup proporsional, tidak berlebih-lebihan (israf), sekalipun itu dalam ibadah. Seperti disebutkan dalam hadis di atas, sekalipun kita berwudhu di tempat yang banyak airnya, tetap berlebih-lebihan tidak dibolehkan. Gunakanlah air sesuai kadarnya, tidak melampaui batas. Jangan lebih dari tiga kali, karena batas maksimal membasuh masing-masing anggota wudhu adalah tiga kali.
Kalau dalam ibadah saja dilarang berlebih-lebihan, apalagi di luar ibadah. Di dalam al-Qur’an disebutkan, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Di dalam surat al-A’raf ayat 31, Allah berfirman:
وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah kalian, dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS: Al-A’raf ayat 31)
Ayat di atas larangan bagi manusia untuk tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Konsumsilah makanan secukupnya dan jangan membuang-buang makanan. Kenapa kita dilarang berlebih-lebihan dalam makanan? Tentu ini ada hikmahnya. Tidak ada satu pun larangan dan perintah Tuhan yang melainkan di dalamnya terdapat kemaslahatan bagi manusia.
Jamaah Jum’at yang Dirahmati Allah
Kalau diperhatikan, selain adanya manfaat sosial, supaya kita bisa berbagi makanan antara satu sama lainnya, mengonsumsi makanan dan minuman secara seimbang berdampak baik terhadap kesehatan manusia. Biasanya, orang yang makan dan minum berlebihan, tubuhnya tidak akan kuat dan rusak. Karena dia mengonsumsi sesuatu yang tidak proporsional dengan kondisi tubuhnya. Selain kesehatan, membeli makan dan minuman secara berlebih-lebihan juga berdampak buruk terhadap lingkungan.
Kalau kita membeli makanan secara berlebih-lebihan, sisa makanan itu pada akhirnya akan membuat lingkungan menjadi rusak. Kalau satu orang yang menyisakan makanan atau membuang makanan mungkin tidak akan masalah, tapi bayangkan kalau jutaan orang membuang makanan setiap harinya. Dikutip dari INFID, menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) yang berjudul Food Waste Index 2021, Indonesia menjadi negara dengan produksi sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara. Total sampah makanan yang diproduksi Indonesia setiap tahunnya mencapai 20.93 juta ton.
Sampah makanan berdampak buruk pada udara dan memperparah pemanasan global, karena meningkatkan pemanasan jumlah gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Selain itu, sisa makanan juga turut menyumbang hilangnya air tahunan global sekitar 250 kilometer kubik yang setara dengan tiga kali volume danau Geneva di Swiss.
Mungkin dampak buruk ini tidak akan terasa langsung. Kalau kita makan, kemudian membuang sisa makanan itu di tong sampah, dampaknya memang tidak terasa langsung. Karena tidak terasa langsung akibatnya, banyak orang tidak menyadari bahaya membuang makanan dan mengonsumsinya secara berlebihan.
Saat ini mungkin kita sudah mulai merasakan. Kualitas udara di beberapa wilayah di Indonesia sudah buruk, penyakit pun mulai bermunculan, belum lagi sampah makanan bertebaran di mana-mana. Air sungai pun banyak yang sudah tercemar, karena banyak orang buang sampah sembarangan. Tidak hanya sungai, sampah pun juga ditemukan di laut dan di danau, sehingga menganggu ekosistem laut dan danau.
Jamaah Jum’at yang Dirahmati Allah
Sudah saatnya kita menyadari bahaya dari sikap berlebih-lebihan. Larangan berlebih-lebihan tidak hanya ditujukan pada makanan dan minuman saja, tetapi semua aspek perlu disesuaikan dengan kebutuhan kita. Gunakanlah sesuatu secukupnya, jangan berlebih-lebihan, karena itu bisa berdampak pada keburukan, dan yang paling penting lagi, Allah melarang kita untuk berlebih-lebihan. Allah tidak suka kepada orang yang berlebih-lebihan.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَالْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُلِلَّهِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرْ