Di antara 18 mantan simpatisan ISIS yang kembali ke tanah air, ada sosok perempuan muda yang bernama Nurshadrina Kaila Dania. Nur adalah salah satu simpatisan yang berhasil melarikan diri dari ISIS. Dalam penuturannya, ia mengaku bahwa awalnya mendapat ajakan dari pamannya, Djoko Wiwoho yang merupakan eks pejabat BP Batam.
Dalam talkshow “Rosi” episode Pengakuan Anggota ISIS di Kompas TV, Kamis (14/9/2017) remaja berusia 19 tahun ini mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak informasi mengenai ISIS dari internet.
Menurut Nur, organisasi yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Bagdadi yang telah meninggal ini menjanjikan sebuah negara khilafah ala manhajin nubuwwah, sekolah gratis, pekerjaan dengan gaji tinggi, ongkos keberangkatan yang akan diganti, kehidupan yang aman dan damai seperti pada masa Rasulullah Saw, serta akan mendapatkan surga, ganjaran dari keberangkatan hijrah mereka.
Meskipun belum mengetahui kebenaran berita yang diaksesnya, dengan hati mantap Nurshadrina bersama keluarganya memutuskan untuk meninggalkan tanah air dan hendak berlindung di bawah naungan negara khilafah.
Nurshadrina mengaku dirinya bagaikan dibutakan oleh ISIS, ia sempat mendapat kabar-kabar buruk mengenai ISIS, namun ia menganggap berita itu adalah perbuatan oknum yang mengatasnamakan ISIS.
Keluarga besar Nur datang ke Suriah pada Agustus 2014. Sebelum ke Suriah, mereka sempat tinggal dan berjalan-jalan di Turki selama dua minggu, baru setelah itu mereka menuju perbatasan dan dijemput oleh anggota ISIS di sana.
Kenyataan berbanding terbalik dengan harapan keluarga besar ini, bukan malah mendapat janji-janji yang diucapkan, mereka justru mengalami intimidasi dari anggota ISIS hingga akhirnya mereka merasa tertipu dan berhasil kabur.