Kisah Imam Bukhari Sembuh dari Buta Setelah Didoakan Ibundanya

Kisah Imam Bukhari Sembuh dari Buta Setelah Didoakan Ibundanya

Kisah Imam Bukhari Sembuh dari Buta Setelah Didoakan Ibundanya
Kota Bukhara, bersejarah bagi umat islam dan tempat lahir ilmuwan besar islam seperti al-Bukhari

Umat Muslim tentu tak asing lagi dengan nama al-Bukhari, seorang amiirul mukminin fil hadith yang karyanya dinobatkan sebagai kitab tershahih setelah Al-Qur’an. Di balik ketenarannya, tak banyak orang yang tahu bahwa lelaki bernama asli Muhammad bin Ismail ini pernah diberikan ujian oleh Allah SWT berupa buta.

Usia al-Bukhari masih amat belia ketika Allah SWT mewafatkan Abu al-Hasan Ismail bin Ibrahim, ayahandanya. Sejak saat itu, Imam al-Bukhari hidup sebagai anak yatim. Meskipun demikian, sang ibu merawat Imam al-Bukhari dengan sangat baik, ia juga selalu memperhatikan pendidikan putranya ini. Ia bahkan sudah melihat tanda-tanda kecerdasan yang luar biasa dalam diri anaknya ini.

Baca juga: Imam al-Bukhari Pernah Telanjang di Rumahnya dan Kelaparan Karena Tak Punya Apa-apa

Suatu waktu, al-Bukhari kecil tiba-tiba kehilangan penglihatannya. Betapa paniknya ia begitu menyadari dunia menjadi gelap seketika. Sang ibu amat bingung dan sedih luar biasa. Sejak saat itu, tiada hari yang dilalui Ibunda al-Bukhari kecuali ia bermunajat kepada Allah Swt untuk kesembuhan anaknya. Bahkan tangisannya tak bisa terbendung setiap kali ia berdoa.

Imam Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam an-Nubala menuliskan, suatu malam, ibu al-Bukhari bermimpi bertemu Nabi Ibrahim AS. Beliau berkata, “Allah SWT telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya doamu.”

Betapa ajaib, keesokan paginya, Imam al-Bukhari ternyata bisa melihat kembali. Tak hanya itu, pasca kebutaan yang dialaminya, Imam al-Bukhari bahkan dikaruniai daya ingat yang luar biasa.

Muhammad Nabiel dalam al-Bukhari dan Metode Kritik Hadis menyebutkan, tingkat dan daya ingat al-Bukhari sangat tinggi, hingga ia mampu menghapal dengan sempurna hanya dengan satu kali melihat.

Demikianlah, betapa dahsyatnya kekuatan doa seorang ibu. Ibunda al-Bukhari tak hanya dikenal sebagai perempuan salehah dan mustajab ad-da’wah, ia juga memiliki karamah dan kemuliaan yang amat tinggi. Namun sangat disayangkan, belum ada ahli sejarah yang mencatat nama dan sejarah kehidupan ibunda al-Bukhari.

Meskipun demikian, peranannya yang luar biasa dalam mendidik Imam al-Bukhari mengantarkan putranya pada peran luar biasa, pembawa dan penyebar Sunnah Nabi Saw. (AN)

Wallahu a’lam bisshawab