Waktu menunjukkan tengah malam. Nasrudin dan teman-temannya beranjak pulang. Suasana telah sunyi. Setelah beberapa lama dalam sampailah mereka di rumah masing masing.
Nasruddin kemudian sampai di depan pintu rumahnya. Hatinya dag-dig-dug. Dalam hatinya ia bergumam,” Istriku pasti marah kalau pulang jam segini.” Dengan sedikit bingung akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu
Tok tok tok ! Suara pintu terdengar agak pelan. Tanpa dinyana pintu langsung terbuka. Nasruddin kaget ternyata istrinya sudah siap menanti dengan amarah yang meluap. Nasruddinpun tanpa pikir panjang langsung masuk kerumah. Sesampainya di dalam istrinya langsung berkata,” Aku sejak tadi telah bersusah payah memasak untukmu. Kamu malah pulang malam,” katanya sambil menjewer Nasruddin dengan kerasnya.
Hingga akhirnya saking keras tuh Jeweran, Nasruddin terpelanting. Layaknya adegan di film kartun kepala Nasruddin membentur peti. Gubrak! Bunyi keraspun terdengar. Ternyata kejadian tersebut terdengar oleh teman Nasruddin yang baru saja bareng dengannya. Ia kemudian kembali ke rumah Nasruddin. Dibalik pintu rumah ia bertanya kepada Nasruddin, “Ada apa Nasrudin,suaranya keras dan terjadi keributan?”
Mendengar pertanyaan tersebut Nasruddin menjawab sambil terbata-bata “Jubahku yang jatuh dan menabrak peti.”
“Jubah jatuh saja kok suaranya keras dan ribut sekali ?” timpal kawannya dengan nada emosi
“Tentu saja keras, karena aku masih berada di dalamnya,” jawab Nasurddin kecut.