Islamic Book Fair kembali hadir setelah beberapa tahun absen. Namun IBF tahun ini sepertinya belum mampu menandingi keramaian tahun-tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya IBF selalu diramaikan oleh buku-buku dan diskonan dari penerbit-penerbit raksasa, kali ini tak seberapa. Terbukti masih banyak sudut yang lenggang dan belum diisi gerai. Penerbit besar seperti Mizan juga sepertinya tidak turut andil. Hampir tiga kali berkeliling di penjuru ruangan, saya sama sekali tidak menemukan gerainya.
Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena masih dalam priode transisi. Apalagi setelah absen beberapa tahun.
Buat kamu yang ingin menikmati khazanah buku Islam dan berbagai acara di Islamic Book Fair 2022, kamu perlu menyiapkan biaya masuk IBF 2022 sebesar Rp 15.000 (umum) dan Rp. 10.000 (pelajar: TK-SMA).
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke Islamic Book Fair 2022.
Makanan di Islamic Book Fair 2022 Lumayan Mahal
Buat kamu yang ingin ngaso setelah keliling gerai, panitia telah menyediakan food court di bagian belakang area pameran. Di sana banyak sekali jenis makanan yang bisa dipesan, mulai kopi, es krim, siomay, sosis, nasi warteg, hingga jajanan lain. Hanya saja beberapa harganya lumayan mahal. Saya sendiri saat itu kaget ketika beli siomay seharga Rp. 30.000. Saya mengira porsinya akan cukup banyak, ternyata sedikit sekali. Dengan harga segitu, harusnya kita bisa beli siomay tiga porsi di tukang siomay keliling. Hehe.
Ada baiknya sebelum beli makanan, pastikan dahulu harga dan jumlah porsinya. Kalau tidak, kamu bisa menyesal.
Kuis Kahoot Berhadiah
Buat kamu yang suka tantangan, ada baiknya mampir di gerai Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. Di sana ada kuis menarik yang juga berhadiah menarik. Kamu cuma perlu buka web kuis dan mendaftar dengan pin yang disediakan. Setelag itu kamu bisa jawab pertanyaan-pertanyaan dari Bimas Islam yang meliputi pertanyaan kebangsaan dan Keislaman.
Pemenang ditentukan langsung oleh aplikasi dengan pertimbangan jawaban benar terbanyak dan tercepat. Silahkan Dicoba!
Di gerai ini juga, kamu bisa mengambil buku-buku terbitan Bimas dan LITBANG Kemenag secara cuma-cuma.
Teliti Sebelum Membeli
Ada banyak sekali buku-buku menarik: baik yang bergenre anak-anak maupun bacaan serius. Namun para pengunjung perlu teliti sebelum membeli. Pasalnya ada beberapa buku terbitan HTI press yang vulgar sekali dipajang di rak. Bagi yang mengenali, jelas sekali bukunya, sampulnya berwarna putih, lalu judulnya berwarna merah, khas sekali buku-buku HTI. Hanya saja, loga HTI presnya dihapus.
Selain itu, banyak juga kitab-kitab karangan ulama Saudi yang sering jadi referensi kelompok Salafi, seperti Syekh Utsaimin, Syekh Shalih Fauzan, Syekh Abdullah bin Baz, dan beberapa ulama referensi Salafi lain, termasuk Ibnu Taimiyah.
Jika untuk tambahan bacaan rasanya sah-sah saja. Namun jika tidak memiliki bekal bacaan yang kuat, lebih baik diurungkan untuk membelinya.
Namun jangan sangka, banyak juga penerbit dengan buku-buku keislaman berkualitas, kok, seperti Lentera Hati, Republika, Gramedia, Turats Pustaka, dan beberapa penerbit lain.
Gerai Mejelis Hukama al Muslimin
Selain menyajikan buku-buku karangan ulama al-Azhar Mesir, termasuk buku-buku karangan Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad Thayyeb, gerai ini juga menghadirkan beberapa even singkat, seperti bedah buku dan talk show. Narasumber yang dihadirkan pun “kelas berat”, seperti Habib Husein Jafar al-Hadar, Ust Quraish Shihab, TGB Zainul Majdi, Lukman Hakim Syaifuddin, dan beberapa narasumber dari luar negeri. Bahkan buku Quraish Shihab terbaru yang berjudul “Toleransi” pun ikut dibedah di gerai ini, Sabtu (6/08/2022) sore.