Musibah yang melanda bangsa kita akhir-akhir ini, menyadarkan banyak pihak akan kebesaran Sang Maha Kuasa, Dia yang mampu menyadarkan semua elemen warga negara akan pentingnya solidaritas terhadap sesama, serta selalu waspada akan datangnya bencana.
Salah satu bentuk solidaritas adalah menyalurkan bantuan materi berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya, maupun non materi, berupa jasa konseling untuk menghilangkan trauma, bahkan dukungan berupa doa agar para korban diberikan kesabaran, serta ketabahan dalam menghadapi semuanya.
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﻧﻔﺲ ﻋﻦ ﻣﺆﻣﻦ كربة من كرب اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻧﻔﺲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ كربة من كرب ﻳﻮﻡ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻭﻣﻦ ﺳﺘﺮ ﻣﺴﻠﻤﺎ ﺳﺘﺮﻩ اﻟﻠﻪ ﻓﻲ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭاﻵﺧﺮﺓ ﻭﻣﻦ ﻳﺴﺮ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﺴﺮ ﻳﺴﺮ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻲ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭاﻵﺧﺮﺓ ﻭاﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻋﻮﻥ اﻟﻌﺒﺪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ اﻟﻌﺒﺪ ﻓﻲ ﻋﻮﻥ ﺃﺧﻴﻪ. رواه مسلم
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang meringankan kesusahan orang mukmin dalam urusan dunia maka Allah akan meringankan kesusahan Akhirat bagi dirinya. Barangsiapa menutupi aib orang lain, maka akan ditutupi aibnya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang sedang dilanda kesusahan maka akan dimudahkan urusannya diakhirat. Dan pertolongan Allah akan selalu turun selagi seorang hamba menolong saudaranya.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Allah akan selalu menolong seorang hamba selagi ia mau membantu saudaranya yang membutuhkan. Orang yang suka menolong dan memudahkan kesulitan orang lain akan dimudahkan urusannya di akhirat kelak oleh Allah SWT. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial akan mendekatkan diri kepada Tuhan, serta akan menumbuhkan tali persaudaraan.
Adanya Musibah Tsunami, maupun yang lainnya sebagai ajang evaluasi bersama semua kalangan, pejabat maupun rakyat, kyai maupun santri, akan arti pentingnya kepedulian sekitar kita, terutama faktor politik yang mulai memanas jangan sampai menjadi pemicu dalam memecah belah bangsa ini.