Catatan Untuk Pendakwah Salafi: Apa Betul Kirim Al-Fatihah Untuk Orang Wafat Dilarang?

Catatan Untuk Pendakwah Salafi: Apa Betul Kirim Al-Fatihah Untuk Orang Wafat Dilarang?

Catatan Untuk Pendakwah Salafi: Apa Betul Kirim Al-Fatihah Untuk Orang Wafat Dilarang?
Rekomendasi eksternal dari LD PBNU agar pemerintah melarang penyebaran kelompok Wahabi di Indonesia banyak menuai kritik.

Jika ada persoalan khilafiyah apalagi masalah klasik seyogyanya disampaikan keduanya. Kali ini ada kajian di wilayah pemerintah yang justru mengambil pendapat yang banyak bertentangan dengan amalan rakyatnya sendiri.

Benarkah tidak disyariatkan baca al-Fatihah untuk orang yang sudah wafat? Berikut penjelasan dari ulama Syafi’iyah:

قَالَ السُّبْكِيُّ تَبَعًا لِابْنِ الرِّفْعَةِ … الَّذِي دَلَّ عَلَيْهِ الْخَبَرُ بِالِاسْتِنْبَاطِ أَنَّ بَعْضَ الْقُرْآنِ إذَا قَصَدَ بِهِ نَفْعَ الْمَيِّتِ نَفَعَهُ إذْ قَدْ ثَبَتَ أَنَّ الْقَارِئَ لَمَّا قَصَدَ بِقِرَاءَتِهِ نَفْعَ الْمَلْدُوغِ نَفَعَتْهُ وَأَقَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَلِكَ بِقَوْلِهِ { وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ } وَإِذَا نَفَعَتْ الْحَيَّ بِالْقَصْدِ كَانَ نَفْعُ الْمَيِّتِ بِهَا أَوْلَى لِأَنَّهُ يَقَعُ عَنْهُ مِنْ الْعِبَادَاتِ بِغَيْرِ إذْنِهِ مَا لَا يَقَعُ عَنْ الْحَيِّ

Artinya:

“Al-Subki berkata,  ‘Berdasar dalil hadis jika sebagian al-Qur’an diniatkan untuk mayat, maka akan bermanfaat. Seperti hadis bahwa ada sahabat baca al-Fatihah untuk orang yang tersengat, lalu Nabi bersabda, ‘Dari mana kamu tahu bahwa Fatihah adalah ruqyah?’. Jika al-Fatihah ditujukan kepada yang masih hidup dapat berguna, maka kepada orang mati lebih berguna.’”(Syaikh Zakariya, Asna 12/139)

Bagaimana menurut ulama dari kalangan salafi yang juga dianut oleh admin tersebut?

سئل فضيلة الشيخ: عن حكم التلاوة لروح الميت؟فأجاب قائلًا: هذه المسألة محل خلاف بين أهل العلم على قولين:القول الأول: أن ذلك غير مشروع وأن الميت لا ينتفع به أي لا ينتفع بالقرآن في هذه الحال.القول الثاني: أنه ينتفع بوالراجح: القول الثاني لأنه ورد في جنس العبادات جواز صرفها للميت

“Syekh Utsaimin menjawab, ulama beda pendapat, pertama ada yang mengatakan tidak disyariatkan, dan kedua ada yang mengatakan bermanfaat. Pendapat yang kuat adalah yang kedua. Karena ada hadis bolehnya mengirimkan ibadah untuk mayat.” (Majmu’ Fatawa wa Rasail 2/306)

Perspektif yang diamalkan adalah surat al-Fatihah bagian dari al-Qur’an dan menurut Syekh Utsaimin membaca al-Qur’an untuk orang yang sudah wafat adalah bermanfaat bagi mayat.