Pengurus Pusat Muhammadiyah mendesak pemerintah untuk lebih aktif lagi dalam prakarsa perdamaian di Suriah selepas serangan Amerika Serikat dan sekutu Jumat kemarin (14/3). Menurut Muhammadiyah, posisi Indonesia begitu penting terkait diplomasi damai di negara pimpinan Bashar Assad ini.
“Kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk lebih aktif dan mengambil prakarsa perdamaian di Suriah baik melalui PBB maupun komunikasi dengan pemerintah negara-negara yang terlibat dalam konflik dan kepentingan politik di Suriah,” tuturnya sebagaimana rilis yang diterima redaksi.
Muhammadiyah merasa bahwa pemerintah Indonesia sudah selayaknya mendorong transisi damai menuju Suriah yang sejahtera, damai, dan bermartabat dengan mediasi PBB.
“Suriah adalah salah satu negara yang menyimpan kekayaan peradaban umat manusia dan agama-agama besar dunia. Perdamaian di Suriah adalah sebuah keniscayaan untuk menyelamatkan peradaban dunia,” tambahnya.
Posisi Indonesia sendiri masih belum begitu aktif terkait perdamaian di Suriah. Padahal, posisi Indonesia begitu strategis mengingat posisi Indonesia sebagai negara berbasis islam Indonesia terbesar di dunia.
“Kami mengajak kepada bangsa Indonesia, terutama umat Islam, untuk memanjatkan doa untuk keselamatan, perdamaian, dan berakhirnya tragedi kemanusiaan yang dialami bangsa dan negara Suriah,” tutupnya.