Vincent Desta Bertanya: Kenapa Sudah Berusaha tapi Tuhan Tidak Mau Kita Kaya? Ini Jawaban Quraish Shihab

Vincent Desta Bertanya: Kenapa Sudah Berusaha tapi Tuhan Tidak Mau Kita Kaya? Ini Jawaban Quraish Shihab

Vincent dan Desta bertanya kepada Abi Quraish Shihab: Mengapa Allah tidak ingin seseorang menjadi kaya?

Vincent Desta Bertanya: Kenapa Sudah Berusaha tapi Tuhan Tidak Mau Kita Kaya? Ini Jawaban Quraish Shihab
Prof. Quraish Shihab di acara Sahur Nih Ye Vincent Desta

Takdir sering kali menjadi perbincangan dan perdebatan di kalangan ulama. Bahkan terkadang berujung pada ujaran kebencian dan saling mengkafirkan. Namun hal itu sepertinya tidak berlaku jika dibahas dengan teduh, ringan, dan mudah difahami. Quraish Shihab membuktikannya. Bersama dua presenter kawakan, Vincent dan Desta, ulama alumni al-Azhar Mesir ini menjelaskan dengan begitu ringan dan sesekali menyampaikan perumpamaan-perumpaan yang mudah difahami. Begitu juga Vincent dan Desta, sesekali mereka melempar pertanyaan-pertanyaan penting untuk memperdalam pembahasan.

Salah satu pembahasan terkait takdir yang disampaikan dengan menarik menurut saya adalah pembahasan tentang kasab, usaha manusia yang membuat sebuah takdir dari Allah bisa terwujud.

“Ada kehendak-Nya yang dikaitkan dengan Anda, Anda mau atau tidak. Jika Anda mau dan Dia mau, bertemu, itu lah yang dinamai taufiq dan hidayah, pertemuan kehendak Anda dengan kehendak Tuhan,” jelas Quraish Shihab dalam program Sahur Nih Yee.

Menurut Quraish Shihab, jika Allah berkehendak, namun manusia tidak, maka tidak akan terwujud. Guru besar tafsir ini kemudian mencontohkan terkait kekayaan. Jika Allah berkehendak seseorang menjadi kaya, tapi ia tidak mau usaha, maka ia bisa jadi tidak akan jadi kaya. Begitu juga, jika ia berusaha, tapi Allah tidak menghendaki kaya, maka juga tidak akan kaya.

Desta pun memperdalam, “Kenapa sudah berusaha tapi Tuhan tidak mau (dia kaya)?”

Quraish Shihab menjawab: Pertamameskipun tidak menjadi orang kaya. Usaha dan kerja keras yang dilakukan tetap akan dihitung pahala oleh Allah SWT.

Kedua, ayah Najwa Shihab ini mencontohkan dengan kasus anak dan orang tua. Terkadang kita berusaha mewujudkan yang sesuatu, tetapi orang tua tidak mau kita melakukan hal itu. Misalnya, seorang anak kecil ingin beli es krim. Ia mengumpulkan uangnya sendiri, namun orangtuanya melarangnya, karena ia akan sakit jika minum es.

Artinya, menurut Quraish Shihab, kita juga bisa jadi tidak mengetahui apa yang diinginkan orang tua. Lantas dengan begitu, apakah berarti orang tua tidak sayang dengan kita? Tentu tidak. Orang tua pasti menyayangi kita. Hanya saja terkadang kita tidak mengetahui apa yang diinginkannya.

Begitu juga dengan Allah. Kita tidak akan tahu kehendak Allah seperti apa. Namun Allah pasti sayang dengan hamba-Nya. Karena setiap sesuatu pasti ada hikmahnya. (AN)