Ikatan Alumni Suriah (Alsyami) kemarin (9-11/3) telah melaksanakan Silatnas (Silaturrahim Nasional) yang dihadiri oleh beberapa tokoh ulama Suriah, salah satunya Syeikh Syarif al-Sawwaf, Rektor Universitas Negeri Syam.
Dalam sambutannya. Ulama yang sebelumnya mengadakan pertemuan dengan MUI ini mengatakan bahwa Indonesia adalah contoh Islam terbaik. Dakwah Islam di Indonesia dilaksanakan dengan santun dan damai.
“Indonesia contoh terbaik bagaimana Islam diterima, tanpa harus ada kekerasan,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menghimbau agar seluruh alumni Syam turut serta menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Terkait faktor krisis Suriah, beliau mengatakan, bahwa hal ini merupakan imbas dari perlawanan pemerintah Suriah kepada Israel. Suriah merupakan satu-satunya negara Arab yang menjadi garda terdepan melawan penjajahan Israel. Bahkan, Suriah tidak mempunyai hubungan diplomatik maupun dialog dengan penjajah Israel.
Al-Sawwaf juga mengatakan bahwa pemerintahan Suriah mempunyai orientasi politik Umar bin Khattab dan Solahuddin al-Ayyubi dalam kewajiban membebaskan tanah al-Quds. Karena faktor ini lah Suriah diserang oleh sekutu-sekutu Israel baik yang di Barat, maupun sekutu Israel di Timur Tengah, seperti Saudi, Turki dan Qatar.
Serangan tersebut menurutnya, ada yang dilakukan berbentuk militer melalui proxy milisi-milisi berbaju Islam, layaknya Jabhat al-Nusrah dan Faylaq al-Syam, dan ada yang berupa perang opini di media. Musuh-musuh Suriah telah menggelontorkan jutaan dolar kepada perusahaan-perusahaan media mereka untuk memproduksi video dan narasi palsu tentang Suriah.
Di saat ulama melawan narasi fitnah dan propaganda kelompok pro Israel, tidak ada jalan bagi mereka kecuali membunuh ulama tersebut. Dimana membunuhnya? Di masjid, di saat pengajian, sebagaimana menimpa Syeikh Said Ramadhan al-Buthi.