Setiap orang berkeinginan agar hidupnya bahagia, serta dijauhkan dari segala musibah. Untuk mewujudkannya, banyak orang berjuang untuk mencukupi dirinya, keluarganya, bahkan orang yang dicintainya, semua dilakukan untuk mendapatkan ketenangan dalam hidupnya. Pertanyaannya adalah kriteria agar mendapatkan hidup yang nikmat itu bagaimana?
Dalam Tarikh Ibnu Asyakir, ia mengutip pendapat Abu Ridha al-Abid yang menjelaskan bahwa orang yang mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya ada tiga kategori, yaitu:
Pertama, orang yang tak menggantungkan atau menyusahkan orang lain, serta ia tak pernah menganggap orang lain menjadi musuhnya walau berbeda pilihan, pendapat atau hal lain, tetapi ia menempatkan semua orang sebagai orang yang harus dihormati, tak boleh diremehkan sedikit pun.
Kedua, kenikmatan hidup seseorang bila diberikan kesehatan jasmani dan ruhani, karena kesehatan sebagai modal dalam segala aktivitas. Seseorang tak akan sukses dalam berkarir, berkarya, atau mendapatkan sesuatu bahkan ia akan merasakan makanan yang enak sekalipun menjadi hambar. Dari sini kesehatan harganya mahal sekali, maka ingat ketika sehat, gunakan untuk bertobat, dan bekerja untuk dunia dan akhirat, itu semua sebagai tiket menuju hidup yang nikmat.
Ketiga, hidup yang nikmat bila seseorang mendapatkan keamanan, ketenangan dalam beribadah, karena tanpa adanya keamanan, kehidupan manusia seakan dibawah bayang-bayang ketakutan, intimidasi, maka seseorang yang diberikan pemahaman agama yang benar serta mampu menjalankan perintahnya maka hidup terasa penuh berkah dan mendapatkan banyak hikmah.
Ketiga hal itu sangat penting, maka pergunakan semaksimal mungkin waktu, kesehatan, kesempatan untuk beramal untuk mempersiapkan masa depan yang makin cerah.