Tafsir Surat Yusuf Ayat 10: Siapakah yang Menyelamatkan Nabi Yusuf dari Kematian

Tafsir Surat Yusuf Ayat 10: Siapakah yang Menyelamatkan Nabi Yusuf dari Kematian

Siapakah nama saudara Nabi Yusuf yang menyelamatkan beliau dari rencana pembunuhan?

Tafsir Surat Yusuf Ayat 10: Siapakah yang Menyelamatkan Nabi Yusuf dari Kematian
Kitab-kitab yang disusun rapi.

Dalam surat Yusuf ayat 10 ini dikisahkan Nabi Yusuf tidak jadi dibunuh saudara-saudaranya, karena ada salah satu di antara mereka yang mengusulkan agar tidak membunuh Nabi Yusuf. Dia menyarankan agar Nabi Yusuf dibuang ke dalam sumur, sehingga nanti dibawa dan dirawat orang yang mengambil air di sumur tersebut.

Siapakah sosok yang membuat Nabi Yusuf tidak jadi dibunuh? Di manakah letak sumur pembuangan Nabi Yusuf? Dalam tulisan ini beberapa pertanyaan ini akan dibahas. Allah SWT berfirman:

قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ

 Qaala qaailum minhum laa taqtuluu yuusufa wa alquuhu fii ghayaabatil jubbi yaltaqithhu ba’dhus sayyaarati ing kuntum faa’iliin

 Artinya:

 “Seorang di antara mereka berkata, ‘Janganlah kamu bunuh Yusuf, tapi masukanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.” (QS: Yusuf ayat 10)

Nama Saudara Nabi Yusuf yang Menyelamatkan dari Kematian

Ayat di atas menjelaskan bahwa ada salah seorang dari keluarga Nabi Yusuf yang merasa kasihan bila beliau dibunuh, dan mengarahkan saudara yang lain untuk sekedar membuang di sumur, supaya ditemukan dan dirawat musafir yang lewat. Karena itu, dipilihlah sumur yang memungkinkan untuk melancarkan tujuan mereka itu.

Menurut Imam al-Razi dalam kitab tafsirnya, sumur yang dipilih ada beberapa kriteria: pertama, dikenal banyak orang; kedua, sering didatangi, sehingga bila ada manusia yang dibuang dalam sumur tersebut kemungkinan besar akan selamat. Harapannya, setelah Nabi Yusuf dibuang ke dalam sumur ada yang mengeluarkannya dari sumur dan membawanya pergi.

Banyak yang mungkin tidak akan terpikir untuk mencari keterangan tentang siapa orang yang menyelamatkan jiwa Nabi Yusuf tersebut. Ini berbeda dengan para ahli tafsir yang tidak sekedar mengandalkan kemampuan berbahasa Arab dalam mempelajari Al-Qur’an. Namun juga menggali keterangan-keterangan sejarah dari ahli kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Bukan untuk mencari kepastian nama orang yang menyelamatkan Yusuf tersebut, tapi untuk memastikan kisah Nabi Yusuf benar-benar ada.

Imam Ibnu Katsir mengutip dari keterangan Imam Qatadah dan Muhammad ibn Ishaq, orang itu adalah saudara tertua dan bernama Rubil. Ahli tafsir lain memperoleh keterangan yang berbeda. Imam al-Sadi menyatakan nama orang tersebut adalah Yahudza, sedang Imam Mujahid menyatakan ia bernama Syam’un.

Dari berbagai keterangan ini, meski tidak ada keterangan yang jelas siapa nama orang tersebut, setidaknya hal ini memperkuat keterangan Al-Qur’an bahwa kisah tersebut pernah terjadi.

Sumur Tempat Pembuangan Nabi Yusuf

Selain memperoleh keterangan tentang nama saudara Nabi Yusuf yang menyelamatkan Nabi Yusuf dari kematian, para ahli tafsir juga memperoleh keterangan tentang letak sumur yang menjadi tempat pembuangan Nabi Yusuf. Imam Qatadah menyatakan bahwa sumur itu adalah sebuah sumur di Baitul Maqdis, Palestina. Imam Wahab ibnu Munabbih menyatakan bahwa sumur tersebut di tanah Ardan. Sedang Imam Muqatil hanya menyatakan bahwa sumur itu berjarak sekitar 16 kilo dari rumah Nabi Ya’qub.

Nama-nama yang disebutkan para ahli tafsir terkait nama saudara Nabi Yusuf yang menyelamatkan Nabi Yusuf dari kematian, serta letak sumur tempat dibuangnya Nabi Yusuf, adalah sesuatu tidak wajib kita yakini kebenarannya. Namun, keterangan ini dapat menambah keyakinan kita. Bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur’an benar-benar terjadi.  Buktinya ia bisa ditemukan di agama Yahudi dan Nasrani.