Rasulullah Muhammad saw. menjadi musuh besar kaum Quraisy. Tidak heran mereka dengan berbagai cara ingin menghalangi dakwahnya. Tidak hanya cacian bahkan siksaan dialami oleh Rasulullah saw. berikut pengikutnya. Namun cara-cara tersebut tidak menghentikan dakwah, justru membuat orang yang masuk Islam semakin banyak.
Kisah ini diambil dari buku Tangan Nabi karya Dr. Mostafa al Badawi tentang bagaimana Rasulullah saw lepas dari usaha pembunuhan kaum Quraisy. Diceritakan bahwa ketika Islam semakin banyak pengikutnya membuat para peminpin Quraisy meradang. Mereka kemudian melakukan rapat. Bahkan pertemuan tersebut dihadiri oleh setan yang menyamar sebagai lelaki tua dari Najd.
Rapat tersebut berlangsung alot.Setiap usulan selalu dimentahkan oleh setan yang menyamar sebagai orang tua tersebut. Hingga akhirnya Abu Jahal memutuskan bahwa apabila mereka takut membunuh Rasulullah saw. Karena khawatir sekutu dan suku lainnya akan menuntut balas, maka mereka harus memilih 40 orang dari berbagai suku yang berbeda sehingga sulit bagi suku Nabi dan sekutunya untuk menuntut balas. Usulan itu didukung oleh setan. Akhirnya semua tokoh yang yang hadir di pertemuan tersebut menyetujui.
Kemudian siasat dilakukan. Kaum musyrikin ini kemudian mengepung rumah Rasulullah. Tetapi seperti dikisahkan dalam sejarah, Sayidina Ali yang kemudian menggantikan Rasulullah di tempat tidurnya. Sedangkan Rasulullah pergi berhijrah ke Madinah bersama Sayidina Abu Bakar. “ Tidurlah di tempat tidurku, selimutilah tubuhmu dengan jubah hadrami hijauku. Tidurlah dengan jubah itu, tidak ada suatu yang tidak menyenangkan akan menimpamu dari orang-orang itu,”kata Rasulullah saw kepada Sayidina Ali.
Abu Jahal yang ada di depan pintu berucap,” Muhammad mengatakan bahwa jika kalian mengikuti dia, dan kalian akan menjadi raja bagi orang Arab dan non Arab. Lalu kalian akan dibangkitkan setelah mati dan diberi kebun-kebun. Tetapi bila kalian tidak mengikutinya, dia akan memotong leher kalian, kalian akan dibangkitkan setelah mati dan akan dimasukkan ke dalam neraka.”
Setelah itu Rasulullah saw, keluar menggenggam debu. Kemudian beliau berkata,” Benar aku mengatakan itu dan kau salah seorang dari mereka.” Allah yang Maha Agung kemudian menutup pandangan mereka dan tidak bisa melihat Rasulullah saw. Beliau memercikkan debu diatas kepala mereka sembari membacakan beberapa ayat dari surat Yasin sambil memercikkan debu diatas kepala orang-orang yang berniat membunuhnya. Lalu kemudian Rasulullah pun berangkat.
Setelah agak jauh seseorang datang dengan mata terpaku dan bertanya kepada gerombolan pengepung rumah Rasulullah. “ Apa yang kalian tunggu di sini,” kata orang tersebut.
Mereka serempak menjawab,”Muhammad.”
“ Usaha kalian gagal. Muhammad telah pergi. Ia meletakkan debu di setiap tiap kepala kalian lalu pergi ke tempat tujuan. Tidaklah kalian melihat kejadian tersebut.” Kemudian mereka serentak meraba kepalanya. Terdapatlah percikan debu di masing-masing kepalanya.