“Berangkat ngaji itu sama dengan berangkat ke surga”. Begitulah petuah KH. Anwar Manshur, Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri. Berangkat hadir ke majelis ilmu, sama halnya dengan berangkat ke surga. Betapa indah dan membahagiakan. Siapa orangnya yang tidak senang dan bahagia berangkat ke surga? Petuah ini singkat dan sederhana. Tetapi sarat makna. Nyata adanya.
Di kesempatan lain, KH. Ali Mustafa Yaqub (1952-2016) sering menasehati para santri dan mahasatri Darus-Sunnah, bahwa kita adalah penuntut ilmu sampai hari kiamat (nahnu thulab al-ilmi ila yaum al-qiyamah). Mencari ilmu adalah aktifitas yang mengasyikan. Menghadiri majelis ilmu adalah sebuah kebahagiaan. Kenikmatan surgawi yang dihadirkan di muka bumi. Lantas jika kita telisik, dari mana petuah kedua tokoh ini bersumber? Adakah dasar pijakannya?
14 Abad yang lalu, Baginda Nabi Muhammad telah berpesan kepada para sahabat, ketika kalian melewati taman surga, maka singgahlah sejenak. Jangan engkau lewatkan. Hanya saja, apa yang dimaksud taman surga? Padahal kita masih di dunia. Para sahabat lantas bertanya. Taman surga adalah majelis-majelis dzikir, jawab Baginda Nabi. Dialog ini terekam baik dalam hadis riwayat Imam al-Timidzi (209-279 H). Termaktub dalam kitab Sunan al-Tirmidzi.
Dalam redaksi lain, Nabi menjelaskan bahwa di majelis itu akan diturunkan rahmat. Diliputi ketenangan. Bahkan, para malaikat turut menjaganya. Mengelilingi seluruh peserta yang hadir. Para ulama, satu di antaranya adalah Imam al-Nawawi (631-676 H) menjelaskan bahwa majelis ilmu, kajian halal haram, dan lain sebagainya juga termasuk majelis dzikir.
Dalam riwayat lain, Kanjeng Nabi Muhammad juga telah menegaskan bahwa barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka ia akan dimudahkan oleh Allah untuk mendapatkan jalan menuju surga. Hadis ini shahih. Diriwayatkan oleh Sayidina Abu Hurairah (57 H). Termaktub dalam Kitab Shahih Muslim. Demikianlah doktrin teologis Islam. Mengajarkan pentingnya menghadiri majelis dzikir dan majlis ilmu. Taman surgawi yang dihadirkan di muka bumi.