Sekolah bagi anak-anak Palestina dirobohkan. Hal itu dilakukan oleh Pemerintah Israel mereka melakukan pembongkaran terhadap sekolah di Ramallah, Tepi Barat. Gedung sekolah yang terletak di Ramallah Timur yang masuk Kawasan C. Tepi Barat ini dibangun berkat bantuan dari Uni Eropa. Padahal sekolah tersebut baru dibangun namun dihancurkan pada hari Kamis lalu.
Dalam keputusannya pengadilan Israel mengatakan bahwa sekolah Ras al-Tenneen dibangun tanpa izin konstruksi yang diperlukan dan menolak banding terhadap pembongkaran yang akan segera dilakukan.
baca juga: Myanmar-Bangladesh pulangkan pengungsi Rohingya
Sekolah yang menampung 50 siswa sebelumnya telah diintimidasi oleh tentara Israel dengan penyerbuan tentara , pemukim Yahudi dan drone. Disebutkan bahwa sekolah tersebut baru dibangun dengan dana dari sejumlah negara seperti Prancis, Finlandia, Italia, Luksemburg, Irlandia, Spanyol, Swedia, dan Inggris. Namun Israel meruntuhkannya dengan alasan yang tidak jelas.
Noura al-Azhari, kepala sekolah, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa sekolah tersebut telah dibuka pada awal tahun ajaran meski belum sepenuhnya lengkap. “Kami sudah memulai tahun ajaran, meski sekolah masih belum siap, untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak yang harus berjalan kaki sekitar 7 km dan melewati jalan raya pemukim setiap hari dalam perjalanan ke sekolah di desa al-Mughayer,” katanya.
Azhari menambahkan bahwa sebelum perintah pembongkaran dikeluarkan, tentara dan pemukim Israel telah menyerbu sekolah setiap hari. Mereka juga menerbangkan drone kamera di atas sekolah dan mengintimidasi para guru dan siswa.
“Mereka menyerbu sekolah (baca: sekolah untuk anak-anak Palestina) setiap hari dan menyita kartu identitas kami, sementara para pemukim mengancam dan mengintimidasi kami,” katanya.
Sementara itu salah seorang siswa bernama Siswa Zaid Salama, 13, mengatakan bahwa sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh otoritas Israel. “Kami sangat senang sekolah itu dibangun. Ini menyelesaikan semua masalah kami. Tapi [otoritas] Israel dengan cepat memutuskan untuk menghancurkannya. Sukacita kami hari ini telah berubah menjadi kesedihan dan kemarahan, ” katanya.
Atas kejadian ini Pemerintah Palestina mendesak lembaga dan organisasi internasional untuk turun tangan. Abu Rahma seorang aktifis Palestina mengatakan para aktivis Palestina mulai berkumpul di sekolah untuk mencegah pejabat Israel menghancurkan bangunan itu. Menurut data aktivis dan pejabat setempat, otoritas Israel telah merobohkan lebih dari 500 bangunan di Palestina tahun ini.