Kisah Imam Ghazali Dijodohkan Nabi Khidir

Kisah Imam Ghazali Dijodohkan Nabi Khidir

Istri Imam Ghazali ternyata bukan pilihannya sendiri. Imam Ghazali dijodohkan oleh Nabi Khidir.

Kisah Imam Ghazali Dijodohkan Nabi Khidir
Ilustrasi

Nabi Khidhir AS adalah nabi yang sampai sekarang penuh dengan misteri. Banyak sekali ulama maupun para wali menceritakan sosoknya. Tidak sedikit juga yang berkisah bahwa mereka pernah berjumpa dengannya. Salah satunya adalah Imam al-Ghazali. Ulama masyhur ini pernah berkisah tentang nabi misterius tersebut, bahkan menceritakan ciri-cirinya. imam ghazali dijodohkan

Dinukil dari buku Kisah-Kisah Ajaib Imam al-Ghazali karya Mukti Ali, disebutkan bahwa pernikahan Imam al-Ghazali ternyata atas petunjuk Nabi Khidir. Suatu hari, Imam Ghazali berkunjung ke desanya. Ia kemudian mampir ke tempat madrasah, tempatnya pernah menimba ilmu. Sesampainya di madrasah tersebut, Imam al-Ghazali langsung disambut oleh gurunya. Selanjutnya mereka kemudian bercengkerama dan berkisah satu sama lainnya.

Namun tiba-tiba datanglah angin besar yang memporak-porandakan madrasah itu. Tentu hal ini membuat keduanya kaget. Ada apa gerangan yang menyebabkan peristiwa menyedihkan itu terjadi? Terbayang dalam diri Imam al-Ghazali terntang madrasah yang menjadi tempatnya banyak menerima ilmu.

Atas peristiwa ini gurunya kemudian melakukan muhasabah. “Dosa apakah aku sehingga muncul malapetakan seperti ini?” gumam guru Imam al-Ghazali.

Tak lama kemudian gurunya menyuruh Imam al-Ghazali untuk menemui Nabi Khidhir AS dan bertanya dosa apa yang membuat madrasah roboh diterjang angin yang besar.  Gurunya memberikan isyarat cara menemui Nabi Khidir, yaitu dengan menuju arah pesisir laut dan bertanya kepada seorang nelayan yang dijumpainya.

Imam Ghazali taat pada perintah guru dan kemudian pergi berjalan sesuai petunjuknya. Sampai di pinggir pantai al-Ghazali melihat seorang yang sedang sibuk dan kemudian menyapanya, “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

“Walaikum salam. Hendak mencari apa tuan hingga sampai ke pesisir pantai ini?” tanya nelayan tadi.

“Saya ingin bertanya. Apakah tahu di mana kediaman Nabi Khidir AS?” tanya Imam Ghazali.

“Saya tahu Tuan, rumah dan masjidnya ada di dalam lautan sana,” jawabnya sambil menujukkan jari telunjuknya kearah tengah laut.

Tanpa pikir panjang Imam al-Ghazali langung terjun ke laut menuju tempat yang ditunjuk nelayan tadi. Tidak ada rasa takut sedikitpun. Yang ada hanyalah memenuhi perintah gurunya. Kemudian terjadilah keajaiban. Pakaian dan tubuhnya tidak basah sedikitpun dan berjalan seperti di daratan. Maka sampailah al-Ghazali di masjid Nabi Khidir dan melihatnya.

“Assalamualikum warahmatuhi wabarakatuh?” sapa Imam al-Ghazali

” Walaikumsalam,” jawab nabi Khidir.

Kemudian Imam Ghazali menyampaikan maksud dan tujuannya, yaitu menanyakan mengapa madrasah gurunya itu porak poranda. Dosa apa yang dilakukan gurunya itu sehingga tertimpa masalah yang  berat.

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Nabi Khidir. Guru al-Ghazali mempunyai seorang putri yang sudah waktunya menikah tetapi tidak dicarikan suami. Allah SWT mengirimkan angin besar sebagai sebuah peringatan untuknya. Jawaban Nabi Khidir itu kemudian menggelitik hati Imam Ghazali dan kemudian bertanya,” Wahai Nabi Khidir, siapakah lelaki yang berjodoh dengan putri guru kami?”

“Engkaulah yang menjadi jodohnya wahai al-Ghazali,” jawab Nabi Khidir.

Setelah mendengar jawaban tersebut al-Ghazali bergegas pulang menemui gurunya. Sesampainya di tempat gurunya, Imam Ghazali menceritakan apa yang dialaminya. Akhirnya Imam al-Ghazali dijodohkan dengan putri gurunya itu. (AN)

Wallahu a’lam.