Biasanya orang tua yang memiliki jabatan tinggi dan harta yang banyak ketika akan meninggal mewasiatkan keluarganya untuk menjaga harta dan kekuasaannya. Hal itu dilakukan agar tampuk kekuasaan selalu berada di bawa kendali keluarga besarnya. Jarang para penguasa yang mewasiatkan anaknya untuk menjaga hubungannya dengan Allah SWT apalagi setingkat presiden ataupun menteri kecuali pemimpin yang wara’ dan benar-benar bertakwa kepada Allah SWT.
Umar bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah dinasti Umayyah yang adil dan rendah hati. Masa kemimpinannya hanya berlangsung selama dua tahun. Meski demikian, beliau sangat terkenal dengan kepribadiannya yang zuhud dan jarang dimiliki oleh para khalifah Dinasti Umayyah yang lain. Sebelum meninggal, dia tidak mewasiatkan apa-apa kepada anak-anaknya. Tidak mewasiatkan kekuasaan dan tidak pula harta warisan.
Ketika Umar bin Abdul Aziz sedang sakit yang membawanya kepada kematian, Maslamah bin Abdul Malik, sepupunya, datang mengunjunginya. Setelah melihat tanda-tanda kematian Umar bin Abdul Aziz, ia berkata, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya engkau pasti akan meninggalkan anak-anakmu yang akan bergantung kepada orang lain. Berilah mereka wasiat agar perkara mereka denganku selesai. Karena belum ada sepersen pun harta yang engkau berikan kepada mereka.”
Umar bin Abdul Aziz menjawab, “Sesungguhnya anak-anakku punya Allah yang menurunkan kitab suci Al Quran. Dialah yang menjaga orang-orang yang saleh.” Beberapa waktu kemudian, Umar bin Abdul Aziz memanggil anak-anaknya yang berjumlah empat belas orang. Setelah mereka berada di hadapan Umar, ia menatap mereka yang terlihat berpakaian kusut dan kumal. Tiba-tiba ia meneteskan air mata seraya berkata, “Aku ingin berwasiat kepada kalian. Pertama, bertakwalah kepada Allah SWT. Kedua, hormatilah yang besar dan hargailah yang kecil. Ketiga, hendaknya yang besar menyayangi yang kecil.”
Kemudian Umar bin Abdul Aziz berkata lagi kepada Maslamah, “Wahai Abu Sa’ad, aku tinggalkan wasiat ini kepada mereka. Hanya dua hal yang bisa mereka lakukan. Jika mereka mentaati perintah Allah, maka Allah akan mengurus mereka. Jika mereka bermaksiat kepada Allah, aku tidak ingin Allah membantu mereka dengan memberikan harta kepada mereka.”
Beberapa hari kemudian Umar bin Abdul Aziz menghembuskan nafas terakhirnya dan arwahnya pergi menghadap Allah SWT. Wasiat yang diberikannya memang bukan berupa harta tetapi nilainya lebih berharga dari dunia dan seisinya serta bisa dijadikan bekal untuk menuju tempat peristrahatan terakhir yaitu negeri Akhirat.