Ini Enam Muslimah Indonesia yang Berpengaruh di Dunia

Ini Enam Muslimah Indonesia yang Berpengaruh di Dunia

Di Indonesia banyak sekali perempuan-perempuan hebat. Kehebatan mereka bukan saja masyhur di Indonesia, pelbagai tokoh perempuan muslimah Indonesia juga telah diakui hingga kancah internasional. Berikut profil mereka:

Ini Enam Muslimah Indonesia yang Berpengaruh di Dunia

Di Indonesia banyak sekali perempuan-perempuan hebat. Kehebatan mereka bukan saja masyhur di Indonesia, pelbagai tokoh perempuan muslimah Indonesia juga telah diakui hingga kancah internasional. Perempuan paling berpengaruh itu disebabkan peran penting mengatasi isu kesetaraan gender, hak kebebasan, demokrasi, dan ancaman global. Nah berikut profil perempuan Muslimah Indonesia yang berpengaruh.

Pertama, Sinta Nuriyah, ia adalah istri mendiang Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur). Pada tahun 2018 silam, ulama perempuan dan pejuang keadilan gender ini masuk dalam daftar 100 orang Paling Berpengaruh di dunia tahun 2018.

Dalam penjelasan majalah Time, Nyai Sinta Nuriyah, selama 18 tahun ini berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan sahur keliling, dengan melibatkan komunitas lintas agama dan kalangan masyarakat bawah. Ia adalah aktivis kemanusiaan yang perjuangannya dalam mendukung kaum yang lemah dan rentan. Ia lebih memilih berjuang demi kesetaraan dari pada hidup mapan tanpa risiko sebagai janda mantan Presiden.

Ibu Dr. Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid, M.Hum, perempuan kelahiran Jombang, 8 maret 1948. Pada masa kecil, ia mengenyam pendidikan pertamanya di Sekolah rakyat, Jombang. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Madrasah Muallimat (4 tahun) Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang.

Selepas itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Syari’ah  IAIN Suanan Kalijaga, Yogyakarta. Setelah wisuda sarja, Ibu Sinta Nuriyah memutuskan untuk menikah dengan Gus Dur, yang juga merupakan putra orang penting, ayahnya Mantan Menteri Agama, KH. Abdul Wahid Hasyim putra dari KH. M. Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama. Yang waktu itu Abdurrahman Wahid masih berada di luar negeri, untuk menyelesaikan studynya, dan ia pulang pada tahun 1971.

Tokoh perempuan kedua yang sangat berpengaruh adalah Hj. Khofifah Indar Parawansa. Ia adalah  Gubernur Jawa Timur dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU). Pada tahun 2022 ini, Hj Khofifah Indar Parawansa, masuk jajaran 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia versi The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2022. Nama Khofifah masuk rilis The Royal Islamic Strategic Studies Centreyang.

Masuknya nama Khofifah, tentu sebuah hal yang membanggakan, dan juga bisa menjadi inspirasi bagi perempuan di Indonesia. Lebih lanjut lagi, kini Namanya sudah sejajar dengan 500 tokoh Muslim paling berpengaruh dunia, seperti Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan dari Tanzania, dan tokoh dunia lainnya.

Khofifah Indar Parawansa merupakan perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei pada tahun 1965. Ia menghabiskan masa kecilnya dan bersekolah di Surabaya. Ketika kuliah, dia belajar politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga (Unair). Di samping itu, ia juga mengambil double degree di ilmu komunikasi dan agama di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya.

Ia termasuk politisi mendetereng di Indonesia. Pada usia cukup muda,  27 tahun, Khofifah sudah menjadi anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada tahun 1997, ia terpilih untuk kedua kalinya sebagai anggota DPR.  Di masa Gus Dur menjabat menjadi Presiden ia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. Di bawah Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla, ia kemudian diangkat menjadi Menteri Sosial Indonesia.

Ketiga, perempuan Muslimah berpengaruh lain adalah Adi Utarini.  Pada tahun 2021 lau, Majalah TIME merilis daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2021. Nama Adi Utarini termasuk orang yang berpengaruh di dunia. Perempuan asal Yogyakartamerupakan peneliti dan dosen di Universitas Gadjah Mada. Ia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang masuk dalam daftar itu.

Melinda French Gates dari Time menjelaskan bahwa kiprah Adi Utarini terbilang besar untuk dunia.  Ia berkerja bersama tim peneliti internasional dari World Mosquito Program untuk menangkal ancaman demam berdarah dengan melakukan inokulasi pada nyamuk menggunakan bakteri Wolbachia.

Dalam laman resmi Universitas Gadjah Madja, Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH, PhD atau dikenal dengan panggilan Prof. Uut, lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada 28 Desember 1989. Kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana Master of Science di Centre for International Child Health, University of College London, Inggris (British Council Awards, 1993–1994), Master of Public Health (STINT Award, 1997–1998) dan Doctor of Philosophy (STINT dan TDR Awards, 1999–2002) dari Umea University, Swedia.

Selain sebagai penanggungjawab mata kuliah Metode Penelitian di program studi S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan program studi S-2 Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, saat ini Ia adalah Peneliti Utama World Mosquito Program Yogyakarta (sejak tahun 2013) dan Konsultan pengembangan Kebijakan dan Strategi Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan di Kementerian Kesehatan sejak tahun 2017.

Nama Bos Pertamina Nicke Widyawati dan Sri Mulyani, Menteri keuangan Republik Indonesia juga masuk dalam jajaran perempuan Muslimah paling berpengaruh di dunia. Pada tahun 2020 lalu, Majalah asal Amerika Serikat (AS) Forbes merilis  The World’s 100 Most Powerful Women 2020.  Nicke bertengger di posisi ke-25 dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berada di posisi ke-78.

Dalam catatan Forbes, Nicke dianggap mempunyai peran besar dalam kafsitasnya sebagai bos perusahaan migas. Pertamina di bawah Nicke menurut Forbes untung sekitar US$ 55 miliar pada pendapatan 2019 dan US$ 2,5 miliar laba bersih pada tahun lalu.

Sementara itu, Sri Mulyani, sebagai Menteri keuangan ia mampu meningkatkan pendapatan negara melalui reformasi perpajakan. Kebijakan memperluas layanan e-filling dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak merupakan reformasi perpajakan yang dibuat Sri Mulyani. Hal itu juga yang membuatnya menerima penghargaan prestisius lain sebagai  Menteri Terbaik di KTT World Government Summit atas upayanya melaksanakan reformasi ini.

Tokoh perempuan hebat keenam adalah Nyai Masriyah Amva. Ia biasa dipanggil Nyai Masriyah, merupakan pemimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy di Cirebon, Jawa Barat. Ia termasuk tokoh ulama perempuan yang berperan penting dalam pada interpretasi ajaran Islam, dan berkontribusi besar dalam berkesetaraan gender Nyai Masriyah adalah ulama perempuan inspiratif, dan banyak terobosan.

Saat Nyai Masriyah Anva oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 mengeluarkan gebrakan baru dengan melibatkan Ulama Perempuan sebagai pengurus PBNU, hal tersebut disambut baik sebagai upaya pelibatan perempuan terutama dalam urusan-urusan yang berurusan dengan pengalaman perempuan.

Salah satu Ulama Perempuan yang masuk dalam jajaran adalah Nyai Hj Masriyah Amva. Saat ini perempuan kelahiran Babakan, Ciwaringin, Cirebon pada 13 0ktober 1961 masuk dalam jajaran petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027. Nyai Masriyah adalah pengurus A’wan PBNU. Nyai Masriyah merupakan ulama perempuan Indonesia, yang tergabung Kongres Ulama Perempuan (KUPI). Pada kongres pertama KUPI 2017 Pesantren Kebon Jambu, yang pemimpin Nyai Masriyah menjadi tuan rumah kongres.

*Artikel merupakan hasil kerja sama dengan Rumah KitaB atas dukungan investing in women dalam mendukung perempuan bekerja