Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk selalu menyayangi sesama manusia. Tidak hanya sesama muslim, tapi juga non-muslim pun mesti disayangi. Bahkan tidak hanya manusia, binatang dan tumbuhan pun harus disayangi dan tidak boleh dizalimi. Dalam sebuah hadis ditegaskan, keimanan seseorang tidak akan sempurna sebelum dia menyayangi orang lain seperti mengasihi dirinya sendiri. Rasulullah bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه
“Tidak sempurna keimanan kalian sebelum mengasihi saudara seperti mengasihi diri sendiri” (HR: Bukhari dan Muslim)
Imam al-Nawawi menjelaskan hadis ini bersifat umum, tidak hanya sebatas muslim saja, tetapi juga termasuk non-muslim. Karenanya, wajib bagi umat Islam menyayangi non-muslim seperti halnya menyayangi diri sendiri. Orang yang tidak menyangi orang lain seperti menyayangi diri sendiri dikategorikan sebagai orang yang hasud atau dengki.
Imam al-Ghazali membagi dengki menjadi tiga kategori: pertama, berharap kenikmatan yang ada pada orang lain hilang dan kenikmatan orang lain itu pindah pada dirinya; kedua, berharap kenikmatan yang ada pada orang lain hilang dan dia tidak peduli apakah kenikmatan itu pindah kepada dirinya atau tidak, yang penting orang lain tidak mendapatkan kenikmatan; ketiga, orang yang berharap kenikmatan orang lain hilang apabila mereka mendapatkan kenikmatan yang lebih, tapi kalau nikmatnya sama, dia tidak iri dan dengki.
Dengki merupakan sifat yang tercela dan tidak diridhai dalam Islam. Sebab itu, marilah kita menyayangi sesama manusia seperti halnya menyayangi diri kita sendiri.