Jalaluddin Rumi termasuk salah satu tokoh sufi yang syairnya sering dikutip. Namanya tidak hanya populer di belahan Timur, tetapi juga dikenal di Barat. Pemikirannya dikagumi oleh banyak orang, tidak hanya muslim, tetapi juga non-muslim sekalipun.
Haidar Bagir dalam podcast Helmi Yahya Bicara mengatakan bahwa Rumi sangatlah istimewa. Sampai sekarang masih banyak orang yang menulis tentangnya. Walaupun dia sendiri pengikut Sunni, ahlussunnah wal jamaah, namun pemikirannya juga diikuti oleh Syiah. Rumi bisa menjadi jembatan dari aliran dan perbedaan madzhab.
Bahkan di Persia, kata Haidar Bagir, Jaluddin Rumi disebut bukan Nabi tapi memiliki kitab. Kitanya yang masyhur namanya Matsnawi. Ini bukunya yang paling tebal. Matsnawi itu artinya puisi yang dua baris itu. Sebab itu, di Iran sampai sekarang, Matsnawi termasuk karya paling populer.
“Buku Matsnawi itu, buku populer ketika setelah al-Qur’an dan hadis,” Kata Haidar Bagir.
Karya Rumi ini sudah banyak ditulis dan disyarah. Salah satunya disyarah oleh Reynold A. Nicholson. Judulnya, The Mathnawi of Jalaluddin Rumi. Sebab banyak ditulis dan dijelaskan orang Barat itulah menjadi salah satu penyebab kenapa karya Rumi populer di Barat.
“Saya senang sekali waktu bintang film Hollywood ketika bicara mengutip karya Jalaluddin el-Rumi,” Timpal Helmi Yahya.
Haidar Bagir mengakui bahwa belakangan ini tidak sedikit publik figur di Barat yang dipengaruhi oleh pemikiran Rumi. Chris Martin, vokalis Coldplay misalnya, dia pernah mengalami depresi karya perceraian dengan mantan istrinya. Menurut pengakuannya, yang menyelamatkanya pada waktu itu adalah syair-syairnya Rumi. Bahkan, dalam sebuah lagunya, dia menambahkan puisi Rumi di dalamnya.
Gagasan penting dari pemikiran Rumi ialah agama cinta. Islam yang diyakininya adalah Islam agama cinta. Dia bisa menerima agama apa saja asal prinsipnya cinta. Haidar Bagir menjelaskan, Rumi tidak bermaksud untuk menyamakan semua agama, namun dia percaya bahwa semua agama prinsipnya sama, walaupun syariatnya berbeda-beda. Seharusnya semua agama mengajarkan cinta dan kasih sayang.
Inilah yang sering kita lupakan sekarang, kata Haidar Bagir. Agama itu seolah-olah sumber kebencian, yang dimaksud agama di sini tepatnya keberagamaan, bukan agama itu sendiri. Agama juga disebu-sebut sebagai sumber konflik, kesombongan, dan politik identitas.
Karena itu, ajaran yang dikembangkan Rumi sangat relevan dengan situasi sekarang di mana dunia dipenuhi awan kebencian. Tidak hanya itu, kalau kita tidak mampu mengendalikan peradaban ini, kata Haidar Bagir, kita bisa sakit jiwa. Kita bisa terkena penyakit kecemasan, depresi, dan gangguan psikologis yang lain. Pemikiran yang ditawarkan Rumi sudah terbukti menjadi solusi dan penyembuh dari kerusakan mental yang dialami banyak orang hari ini.
“Pikiran-pikiran Rumi ini sudah terkenal menyelematkan banyak orang dari mental disorder yang disebabkan peradaban kita sekarang. Ini yang membuat Rumi menjadi luar biasa,” Tegas Haidar Bagir.