Selain doa ibu, satu penampakan yang juga menyita perhatian warganet adalah selebrasi kesebalasan Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka bersujud usai mengalahkan Spanyol pada babak 16 besar di Stadion Education City, Al Rayyan, Selasa (6/12).
Maroko mengalahkan Spanyol dengan skor akhir 3-0 lewat drama adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol sepanjang 120 menit. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah Maroko melaju ke perempat final Piala Dunia.
Usai sukses mengalahkan Spanyol, hampir seluruh pemain dan official timnas Maroko melakukan sujud syukur di sisi kiri gawang tempat adu penalti digelar.
Hal serupa juga dilakukan ketika Maroko mengalahkan Kanada di fase grup dan memastikan langkah ke 16 besar Piala Dunia 2022. Ketika itu Maroko melakukan sujud syukur setelah memastikan lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup F.
Dalam tradisi Islam, sujud menjadi simbol kerendah-hatian manusia. Peristiwa sujud menandai bahwa adakalanya kepala bisa lebih rendah dari lobang kemaluan. Karenanya, sujud adalah sebentuk pengakuan terhadap ketidak-berdayaan manusia.
Orang-orang yang sujud sesungguhnya sedang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengikis kesombongan dan keangkuhan. Sehebat apa pun manusia, mereka akan kembali ke tanah. Di dalam tanah, manusia tidak lagi dibedakan berdasar jenis tanah raja dan tanah budak, tanah laki-laki dan tanah perempuan, tanah orang yang kulit putih dan tanah kulit hitam.
Menurut keterangan KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha), sujud merupakan kenangan terbaik yang dimiliki oleh umat Muslim.
“Kalau sudah meninggal, baru tahu ternyata haq betul itu sujud kepada Allah, memuji dan bersyukur atas nikmat Allah, Allah Mahabesar,” kata Gus Baha dalam video yang diunggah Santri Gayeng berjudul Akhirat Paling Utama, dikutip Rabu (7/12/2022).
Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa di akhirat manusia hanya akan tahu satu kebenaran. “Yaitu kenangan terbaik di dunia adalah sujud sehingga kamu bakal heran ketika masa hidupmu tidak pernah sujud.”
Ada penjelasan soal orang-orang yang tidak menjalani perintah-Nya selama hidup dunia. Allah berfirman dalam surat Qaf ayat 22-23:
لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ وَقَالَ قَرِيْنُهٗ هٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيْدٌۗ
“Sungguh, kamu dahulu benar-benar lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan penutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam. (Malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.”
“Artinya, gara-gara melihat gemerlap dunia bisa menjadi tidak tahu pentingnya Allah dan akhirat,” ujar Gus Baha.
Baca Juga, Tata Cara Sujud Syukur yang Benar, Lengkap dengan Hukum, Niat dan Doa
Gus Baha menyebut bahwa Allah sebenarnya sudah berpesan kepada umat-Nya agar tidak tertipu oleh kehidupan di dunia. Allah berfirman dalam surat Fatir ayat 5:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ
“Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.”
“Sholat lima kali sehari nikmatin karena sekali kamu terbiasa mementingkan dunia maka kamu akan lupa bahwa akhirat lebih penting. Itu adalah permulaan kamu akan tergelincir dari jalan yang benar.” Demikian keterangan Gus Baha.