Tubuh manusia membutuhkan asupan makanan dan minuman. Karenanya, Islam tidak melarang makan dan minum. Malah membolehkan. Sebab Islam agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Islam mengatur mana makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi dan mana yang dilarang. Semua aturan dan larangan itu tujuannya untuk kemaslahatan manusia itu sendiri.
Di antara adab yang perlu diperhatikan saat makan dan minum adalah membaca basmalah atau bismillahirrahmanirrahim sebelum menyantap makanan. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis bahwa:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ طَعَامًا فِي سِتَّةِ نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ فَأَكَلَهُ بِلُقْمَتَيْنِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَمَا إِنَّهُ لَوْ كَانَ قَالَ : بِاسْمِ اللَّهِ. لَكَفَاكُمْ، فَإِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ : بِاسْمِ اللَّهِ. فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَقُولَ : بِاسْمِ اللَّهِ. فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ : بِاسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
Artinya:
“Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW makan bersama enam orang sahabatnya, kemudian datanglah seorang Arab Badui (orang pedalaman) makan dengan dua suapan sekaligus, Rasulullah SAW pun bersabda, ‘Sekiranya ia mengucapkan ‘bismillah’ niscaya (dua suapannya) dapat mencukupi kalian. Jika salah seorang dari kalian menyantap makanan, hendaknya ia membaca ‘bismillah’. Jika lupa membacanya, hendaknya ia mengucapkan, ‘bismillahi fi awwalihi wa akhirihi (dengan nama Allah untuk permulaan hingga selesainya).’” (HR: Ibnu Majah)
Hadis di atas menunjukkan anjuran membaca basmalah atau bismillahirrahmanirrahim sebelum makan. Bahkan, apabila lupa, dianjurkan membaca bismillahi fi awwalihi wa akhirihi pada saat ingat. Membaca bismillah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rezeki yang diberikan kepada kita.
Selain itu, dengan membaca basmalah, kita berharap agar makanan dan minuman yang dikonsumsi memberikan keberkahan dan manfaat untuk tubuh kita. Dalam hadis di atas disebutkan andaikan orang Arab Badui itu makan dengan membaca basmallah, maka makanan yang yang dimakannya akan mencukupi untuk dirinya sendiri dan orang lain.
[Artikel ini bagian dari program One Day One Hadis yang diinisiasi Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah. Pesantren ini didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]