Setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh manusia pasti ada konsekuensinya. Allah akan membalasnya walau sekecil apapun bentuknya. Bila ia berbuat kebaikan maka ia akan menerima pahala kebaikan itu, sebaliknya bila ia berbuat kejahatan maka ia merasakannya dampak negatif yang ia lakukan. Hal ini sesuai dengan peribahasa yang berbunyi, ”Siapa menanam maka akan menuai hasilnya.”
Setiap muslim yang hendak ke masjid, musala, atau tempat pengajian terutama untuk menunaikan kewajiban seperti shalat lima waktu, shalat Jum’at maupun hal lain, maka Allah akan mengampuni dosa yang ia lakukan dan akan mengangkat derajatnya di dunia dan akhirat.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW:
وعن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “من تطهر في بيته، ثم مضى إلى بيت من بيوت الله، ليقضي فريضة من فرائض الله، كانت خطواته، إحداها تحط خطيئة، والأخرى ترفع درجة” رواه مسلم
Artinya:
”Diriwayatkan dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Barangsiapa bersuci di rumah kemudian menuju ke tempat ibadah untuk menunaikan kewajiban, maka langkahnya akan mendapatkan dua keistimewaan. Pertama, kesalahannya akan diampuni oleh Allah. Kedua,akan mendapatkan derajat yang mulia. (HR. Muslim).
Menurut Sulthan Ulama’ dalam Qawaid al-Ahkam, hadis ini menjelaskan tentang wasilah atau perantaraan agar manusia mendapatkan ampunan, salah satunya dengan membersihkan diri saat hendak beribadah kepada Allah.
Dalam kitab Dalilul Falihin dijelaskan bahwa kriteria dosa yang diampuni adalah dosa kecil. Sedangkan dosa besar akan diampuni dengan melakukan taubat yang benar. Maka dari itu, berbuat baiklah karena Allah akan membalas kebaikanmu.