Setan selalu berusaha menggoda manusia agar tersesat jalanya. Ia menggunakan banyak strategi agar sasarannya tak berdaya dan menjadi budak piaraannya. Orang pintar digoda menggunakan kepintarannya, orang miskin diuji dengan kekurangannya, orang kaya digoda dengan kekayaannya, pejabat digoda dengan jabatannya.
Imam Ar-Razi dalam Tafsir Mafatih al-Ghaib menjelaskan bahwa ada tiga hal yang dijadikan sarana setan untuk menyesatkan manusia:
اعلم أن المداخل التي يأتي الشيطان من قبلها في الأصل ثلاثة: الشهوة، والغضب، والهوى
“Ketahuilah bahwa pintu masuk setan ada tiga: syahwat, marah, dan hawa nafsu.”
Hal- hal ini sebagai media setan menyesatkan manusia terutama keinginan berlebihan (syahwat) seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Adam memakan buah terlarang karena ambisi berlebihan yang berasal dari pengaruh istrinya. Kemudian sifat pemarah menjadi sarana empuk setan kepada seseorang. Bila manusia sedang marah maka ia tak mampu mengontrolnya diri dan pikirannya sehingga ia akan melakukan hal-hal yang terlarang. Adapun hawa nafsu seseorang bila tak mampu dikontrol maka akan menguasai dirinya maka harus semaksimal mungkin untuk tidak mengikutinya.
Ketiga hal di atas merupakan sarana setan untuk menyesatkan manusia, maka harus berhati-hati terhadap bisikan-bisikan yang ia tebarkan.