Surga tempat yang selalu didamba oleh siapapun, karena menjadi tempat impian, di dalamnya menjadi daya tarik tersendiri, karena mata tak pernah melihat keindahannya, apalagi telinga tak pernah mendengar bisikan-bisikannya, bahkan hati pun tak pernah membayangkan betapa luas nan indahnya, sehingga manusia terpanggil ingin merasakannya.
Namun sayangnya, ada sebagian orang yang tak mau merasakannya, siapakah mereka?
Yaitu orang-orang tidak mau mengikuti ajaran-ajaran Nabi dengan meremehkan bahkan menentangnya, hal ini seperti keterangan dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abi Hurairah, Nabi bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى. رواه البخاري
Artinya: semua Umatku akan masuk surga kecuali orang yang tak mau memasukinya. Sahabat bertanya kepada beliau:”Wahai Nabi, siapa gerangannya orang yang tak mau masuk surga?”. Nabi menjawab:” orang yang taat kepadaku akan masuk surga, dan orang yang menentang atau maksiat kepadaku maka ia orang yang tak mau memasukinya.(H.R.Bukhori).
Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa orang yang tak mau masuk surga adalah orang yang menentang beliau dengan tidak mematuhi perintahnya serta melakukan hal yang beliau larang. Karena dengan mentaati Nabi berarti telah mentaati Allah SWT. Hal ini sebagai kunci keberuntungan seseorang untuk mendapatkan tiket surga seperti pernyataan Imam Munawi dalam kitab Faidhul Qodirnya.
Apakah kita sudah termasuk dalam golongan yang berhak mendapatkan surga? Jawabanya adalah tanyakan kepada diri kita masing-masing, seberapa besar kita cinta(Mahabbah) ke beliau, sedangkan kita sering kali melupakannya, padahal kalau kita mengaku cinta kepada beliau, pasti banyak menyebut namanya dengan memperbanyak membaca Sholawat dan mengikuti Sunnahnya sebatas kemampuan kita.