Merusak Lingkungan Tapi Masih Berharap Surga, Habib Husein Jafar: Mimpi!

Merusak Lingkungan Tapi Masih Berharap Surga, Habib Husein Jafar: Mimpi!

Merusak lingkungan kok pengen masuk surga, mimpi!

Merusak Lingkungan Tapi Masih Berharap Surga, Habib Husein Jafar: Mimpi!

Habib Husein Jafar al-Haddar menuturkan bahwa para perusak lingkungan tidak layak mendapatkan surga. Menurutnya, dengan pesan satire, Nabi Adam yang cuma metik satu buah saja diturunkan dari surga, apalagi dengan orang yang nebang pohon secara zalim.

Hal ini disampaikan Habib Husein dalam salah satu tweetnya pada Jumat, 7 Oktober 2022 bersamaan dengan kampanye #DemiBumi.

“Nabi Adam metik satu buah, jatuh dari surga. Eh kita nebangin pohon secara zalim ingin masuk surga?” tulis Habib yang dikenal dengan Pemuda Tersesat-nya ini.

Habib lulusan magister tafsir ini menyebutkan bahwa orang-orang yang berharap surga setelah merusak lingkungan adalah orang yang terlalu berharap, bahkan hanya sekedar mimpi belaka.

“Mimpi!” lanjutnya.

Habib Husein lalu mengajak para pengikutnya untuk turut membagikan tema-tema khutbah Jumat yang disampaikan di masjid-masjid sekitar. Ia menyebut bahwa tema tentang lingkungan merupakan hal sangat penting untuk disampaikan dalam khutbah Jumat.

***

Islam sebenarnya sangat menganjurkan pemeluknya untuk menjaga lingkungan. Beberapa ayat Al-Quran maupun hadis telah berbicara banyak terkait tema tersebut. Salah satu ayat yang sering kali dikutip terkait lingkungan adalah surat ar-Rum ayat 41.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya, “Kerusakan tampak di darat dan di laut karena ulah tangan manusia sendiri agar Allah dapat menimpakan kepada mereka sebagian ulah tangan mereka agar mereka kembali,” (Ar-Rum ayat 41).

Dalam hadis, Rasulullah SAW bahkan menganjurkan untuk hemat energi. Hemat energi merupakan bagian penting dari penyelamatan lingkungan. Pasalnya jika energi, apalagi yang berasal dari bumi, terbuang sia-sia, maka kita akan merugi. Selain itu dampaknya juga akan berbahaya bagi kita.

لاَ تَتْرُكُوا النَّارَ فِى بُيُوتِكُمْ حِينَ تَنَامُونَ

Janganlah biarkan api di rumah kalian (menyala) ketika kalian sedang tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam konteks hadis di atas. Api yang dimaksud adalah api yang digunakan untuk penerangan. Anjuran memadamkan penerangan api dalam hadis di atas adalah selain hemat energi, juga untuk menjaga agar tidak membahayakan bagi pemilik rumah. Karena bisa jadi jika tidak dipadamkan sebelum tidur, api tersebut jatuh lalu membakar barang yang berada di dekatnya, lebih parahnya bisa membakar seisi rumah. (AN)