Sebanyak 130 masjid bersejarah di Saudi Arabia dibuka kembali. Yang terbaru adalah Jarir al-Bajali dan Suleiman di Taif, masjid Al-Malad, Al-Atawilah, dan Al-Dhafir di Al-Baha. Pembukaan kembali sebagai bagian dari proyek renovasi masjid yang digagas oleh pemerintah Arab Saudi.
Salah satu masjid yang dipugar adalah masjid Jarir Al-Bajali. Masjid ini didirikan pada era sahabat Nabi Muhammad SAW, Jarir bin Abdullah al-Bajali dan menjadi salah satu tempat tertua yang ada di wilayah Mekah. Masjid dengan luas 350 meter persegi ini dibangun dengan gaya arsitektur Al-Sarat dengan menggunakan batu tidak beraturan dan dengan langit-langit yang terbuat dari kayu juniper dan beton.
Selanjutnya Masjid Suleiman Taif dengan lahan 390 meter persegi dan merupakan salah satu landmark paling penting di kawasan Taif. Menurut catatan masjid ini, ketika kembali dari mengunjungi pamannya di Bani Saad, Nabi Muhammad AW membuat para sahabatnya berdiri di situs masjid dan mengatakan bahwa Nabi Sulaiman telah berkemah di wilayah tersebut. Pada masanya, masjid ini pernah menjadi mercusuar pendidikan di wilayah tersebut tetapi kemudian ditinggalkan.
Adapun masjid yang lain adalah masjid al Malad di wilayah Al-Baha yang mampu menampung 34 jamaah. Terletak di desa Al-Malad yang merupakan salah satu benteng Al-Baha dan menjadi pusat budaya dan pendidikan bagi masyarakat setempat di mana mereka belajar menulis, mempelajari Al-Qur’an, dan menghadiri ceramah. Tempat ibadah ini juga berfungsi sebagai titik pertemuan sosial yang penting bagi penduduk desa.
Masjid Al-Atawilah yang lebih besar dapat menampung hingga 130 jamaah dan mencakup area seluas 327 meter persegi. Kota ini dikenal dengan bangunan-bangunan peninggalannya, seperti benteng Al-Othman, Damas, dan Al-Mashikha. Adapun Masjid Al-Dhafir dengan tanah seluas 245 meter persegi mampu 88 jamaah.(AN)