Terkait Kontroversi Kajian Zakir Naik, Ustadz Arrazy Hasyim: Dia Bukan Ahli Agama

Terkait Kontroversi Kajian Zakir Naik, Ustadz Arrazy Hasyim: Dia Bukan Ahli Agama

Ustadz Arrazy menyarankan agar Zakir Naik jangan diundang ke tempat  di mana hubungan antar  umat beragama sudah berjalan damai

Terkait Kontroversi Kajian Zakir Naik, Ustadz Arrazy Hasyim: Dia Bukan Ahli Agama
Ustadz Arrazy Hasyim

Nama Dr. Zakir Naik sudah tidak asing lagi di telinga muslim Indonesia. Beliau adalah pendakwah India yang video kajiannya banyak ditonton dan pernah diundang di banyak negara. Setelah Ahmad Deedat meninggal, Zakir Naik kerap diundang di berbagai negara untuk membicarakan perbandingan agama Islam dengan agama lain. Belakangan, Zakir Naik mulai ditolak di beberapa negara, karena apa yang disampaikan menimbulkan kontroversi, kegelisahan, dan menyinggung perasaan umat agama lain.

Ustadz Arrazy Hasyim sangat sedih ketika Zakir Naik ditolak di kampungnya sendiri, India. Pemerintah India berupaya untuk menangkap Zakir Naik karena ada permasalahan hukum. Dia pernah melontarkan ucapan yang dianggap menyinggung dewa umat Hindu. Selain itu ada juga kasus pencucian uang yang dituduhkan kepada Zakir Naik. Atas tuduhan itu, Zakir Naik tinggal untuk sementara waktu di Malaysia.

Kendati sedih dengan kasus yang menimpa Zakir Naik, Ustadz Arrazy menyarankan agar Zakir Naik jangan diundang ke tempat  di mana hubungan antar  umat beragama sudah berjalan damai. “Jangan dibawa ke Serawak. Di sini sangat majmuk. Bawa yang lebih santun. Kalau dibawa ke sini, nanti kita bisa bertengkar. Ketemu Kristen jadi benci. Kita tidak boleh benci pada makhluk,” Kata Ustadz Arrazy.

Menurut Ustadz Arrazy, Zakir Naik bukan ahli agama, ulama, dia hanya pembaca yang rajin. Hafalannya sangat bagus dan kuat. Dia juga tidak punya latar belakang pendidikan agama. Latar belakang pendidikannya dokter. Dia juga tidak pernah berguru langsung kepada Ahmad Deedat. Sehingga wajar dia terlihat lebih keras dibanding Ahmad Deedat.

Zakir Naik berani bawa kitab agama lain, seperti Weda dan Bible, kemudian dia tafsirkan sendiri. Padahal dalam setiap agama ada otoritas tafsir, tidak bisa ditafsirkan sesuka hati. Dalam sendiri orang yang menafsirkan al-Qur’an ada syarat dan ada pendidikannya. Begitu pula kitab pemeluk agama lain. Mereka juga punya ilmu, ahli, dan lembaga yang dianggap otoritatif menafsir kitab suci.

Apa yang disampaikan Zakir Naik menurut Ustadz Arrazy tidak berdasarkan pada ilmu atau metodologi yang diajarkan dalam ilmu perbandingan agama. Ini sangat wajar karena Zakir Naik tidak punya latar belakang pendidikan agama, apalagi perbandingan agama.

Ustadz Arrazy menegaskan bahwa dia bukan benci Zakir Naik, hanya dia bukan ahli agama. Dia hanya pembaca yang rajin, atau otodidak. Jadi kalau mau belajar Islam lebih baik kepada ulama yang memang belajar agama secara sistematis.