Iman seseorang tak ada satupun yang tahu kecuali dirinya dan Allah SWT. Terkadang imannya turun terkadang juga naik. Ada juga yang bahkan turun dan tidak naik sama sekali. Hal itupun juga pernah dirasakan oleh seorang pemuda yang pernah mendatangi Sufyan Al-Tsauri, ulama hadis terkenal di masa khilafah umawiyyah dan termasuk guru Imam Malik. Beliau biasa juga dipanggil Abu Abdillah Al-Tsauri. Pemuda itu mengadukan permasalahan yang selama ini menjadi beban pikirannya. Ia merasa imannya turun secara drastis yang pada akhirnya jarak antara dirinya dengan Allah SWT semakin hari semakin jauh.
“Wahai Abu Abdillah, aku punya keluhan penyakit yaitu selalu jauh dari Allah. Apakah ada cara untuk mengobati penyakitku ini?” Tanya pemuda itu kepada Sufyan Al-Tsauri.
“Tentu ada.” Jawab Sufyan singkat.
Sufyan pun menyebutkan satu persatu jenis obat rohani yang harus dikonsumsi pemuda tersebut agar dapat kembali dekat dengan Allah. Ada lima pesan yang disampaikan Sufyan kepada pemuda itu.
Pertama, engkau harus ikhlas dengan sebenar-benarnya dari setiap tetesan keringat usahamu.
Kedua, engkau harus sabar seperti daun-daun yang berjatuhan dari pohonnya
Ketiga, engkau harus merendah diri seperti sari buah yang selalu bersembunyi di balik buahnya.
Keempat, masukanlah ketiga hal tadi dalam bejana ketakwaaan, tuangkanlah air ketakutan kepada Allah, bakarlah dengan api kesedihan, letakkanlah di atas saringan pengawasan, santaplah dengan telapak kejujuran, minumlah dengan gelas istigfar dan berkumur-kumurlah dengan kewara’an.
Kelima, Jauhkan dirimu dari ketamakan, keserakahan dan kerakusan.
“Jika engkau bisa melakukan semua itu, penyakitmu akan segera sembuh.” tegas Sufyan Al-Tsauri.
Lima pesan Sufyan Al-Tsauri ini patut untuk dijadikan sebagai obat penyembuh dari penyakit hati yang selalu jauh dari Allah SWT. Terlebih bagi mereka yang merasa sangat jauh dengan sang pencipta agar bisa hidup dengan tentram dan damai.