Masjid Ibrahimi di kota Hebron ditutup oleh Israel. Penutupan tersebut terkait dengan perayaan tahun baru Yahudi. Sementara itu di Masjidil Aqsa beberapa orang Yahudi garis keras masuk ke komplek masjid. Aksi ini memicu protes karena dinilai sangat provokatif.
Disebutkan oleh laman Wafa palestine bahwa pasukan Israel telah menutup masjid dalam dua hari terlahir. Abu Sneineh, direktur masjid, mengatakan kepada bahwa otoritas pendudukan Israel menutup masjid pada Sabtu malam untuk memberi jalan bagi pemukim Yahudi untuk merayakan hari raya Rosh Hashanah, atau Tahun Baru Yahudi.
Israel membagi Masjid Ibrahimi pada tahun 1994 antara Muslim dan Yahudi. Pembagian itu setelah adanya kerusuhan dilakukan oleh seorang pemukim Yahudi yang menewaskan lebih dari 50 orang. Sebelumnya masjid tersebut dikhususkan sebagai tempat ibadah umat Islam.
Di hari minggu terjadi sebuah aksi provokatif yang dilakukan oleh kelompok Yahudi garis keras di Masjidil Aqsa. Puluhan pemukim fanatik yang dijaga ketat oleh polisi Israel masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa dalih liburan Rosh Hashanah. Para pemukim ini memasuki kompleks suci secara berkelompok sejak dini hari dan melakukan ritual dan tur provokatif.
Organisasi ekstremis bernama Temple Mount meminta para pengikutnya untuk melakukan tur provokatif ke Al-Aqsa. Apa yang dilakukan kelompok ini ke dalam kompleks masjid suci ditambah dengan pengambilalihan sistematis properti gereja di Yerusalem dianggap sebagai bagian dari rencana untuk mengubah kota multi-agama dan multi-budaya menjadi kota Yahudi milik Israel.