Tafsir Surat Yusuf Ayat 15: Kisah Nabi Yusuf Menerima Wahyu dalam Sumur

Tafsir Surat Yusuf Ayat 15: Kisah Nabi Yusuf Menerima Wahyu dalam Sumur

Surat Yusuf ayat 15 ini menjelaskan Nabi Yusuf menerima wahyu ketika berada di dalam sumur.

Tafsir Surat Yusuf Ayat 15: Kisah Nabi Yusuf Menerima Wahyu dalam Sumur
Kitab-kitab yang disusun rapi.

Dibenci saudara kandung, dibuang ke dalam sumur, itulah ujian terberat dalam hidup Nabi Yusuf. Sejak kecil bertahan hidup sendiri, dan ditimpa banyak kemalangan, membuat hati Nabi Yusuf semakin sedih. Karenanya, Allah mengasihi Nabi Yusuf dengan menurunkan wahyu kepadanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 15. Wahyu ini berisi janji-janji yang akan terbukti beberapa tahun kemudian, misalnya keluarga yang membuang Nabi Yusuf pada akhirnya akan meminta bantuan kepadanya, tanpa menyadari bahwa orang  yang mereka mintai bantuan adalah Nabi Yusuf.

Allah SWT berfirman dalam Surat Yusuf ayat 15:

فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

 Falammaa dzahabuu bihi waajma’uu ayyaj’aluuhu fii ghayaabatil jubbi wa awhainaa ilaihi latunabbiannahumm biamrihim haadzaa wahum laa yasy’uruun.

 Artinya:

“Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur). Kami wahyukan kepada Yusuf, “Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi.” (QS: Yusuf [12] 15)

Nabi Yusuf Menerima Wahyu

Tatkala Nabi Yusuf sendirian di dasar sumur, Allah menerangkan bahwa Ia memberikan wahyu kepada Nabi Yusuf. Imam al-Razi dalam tafsirnya merangkan, mayoritas ulama meyakini wahyu yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah sebagaimana yang diterima para Nabi pada umumnya, bukan sekedar bisikan yang bisa diterima orang yang bukan Nabi.

Lalu, apa pentingnya mengetahui bahwa wahyu yang diterima Nabi Yusuf adalah wahyu yang diterima lumrahnya oleh para Nabi? Pentingnya, hal ini menunjukkan bahwa tatkala Nabi Yusuf dibuang ke sumur, beliau sudah diangkat menjadi Nabi.

Dari sini mungkin ada pembaca yang bertanya-tanya, dalam surat Yusuf ayat 15 tersebut, bukankah Nabi Yusuf dimasukkan sumur dalam usia yang masih sangat muda, atau bahkan mungkin masih kecil? Hal ini bisa difahami salah satunya lewat rasa khawatir sang ayah saat Nabi Yusuf jauh darinya, serta bagaimana Nabi Yusuf dengan mudah dicelakai saudara-saudaranya. Lalu bagaimana mungkin seorang anak kecil, yang mungkin cara berpikirnya masih belum dewasa, bisa diangkat menjadi Nabi?

Para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi pertanyaan ini. Ada yang menyatakan bahwa saat dibuang ke sumur, Nabi Yusuf sudah cukup dewasa. Sekitar umur 17 tahun. Ada yang menyatakan, pada waktu itu Nabi Yusuf masih kecil, namun dikaruniai kesempurnaan akal sehingga sudah bisa menerima wahyu. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada Nabi Isa.

Rupa Wahyu Yang Diterima Nabi Yusuf

Apa wahyu yang diterima Nabi Yusuf saat di dasar sumur? Wahyu tersebut adalah, bahwa kelak Nabi Yusuf akan menceritakan tentang perbuatan-perbuatan keji saudara-saudaranya di hadapan mereka sendiri, dalam keadaan mereka tidak tahu bahwa yang di hadapan mereka adalah Nabi Yusuf. Dan ini menjadi kekuatan Nabi Yusuf untuk bersabar. Sebab ini menunjukkan kelak Nabi Yusuf memperoleh akhir yang membahagiakan dari ujian ini.

Imam al-Razi menyatakan, sebab keberadaan wahyu inilah Nabi Yusuf enggan memberi kabar bahwa dirinya masih hidup, kepada ayahnya. Meski Nabi Yusuf tahu bahwa ayahnya pasti amat mengkhawatirkannya. Hal ini berjalan sampai bertahun-tahun sampai kemudian Nabi Yusuf menjadi menteri di Mesir, dan dengan seizin Allah dapat bertemu kembali dengan saudara-saudaranya, dalam keadaan mereka tidak tahu bahwa dirinya adalah Nabi Yusuf.