Syiar Islam di Festival Kampung Santri Jogja: Mayoran 5000 Makanan Gratis hingga Pentas Seni

Syiar Islam di Festival Kampung Santri Jogja: Mayoran 5000 Makanan Gratis hingga Pentas Seni

Syiar Islam di Festival Kampung Santri Jogja: Mayoran 5000 Makanan Gratis hingga Pentas Seni

YOGYAKARTA, ISLAMI.CO – Jika Anda ke Yogyakarta, sempatkanlah main dan mengunjungi tempat ini karena bakal ketemu sebuah festival yang menggembirakan dan menenangkan hati. Festival itu bernama Festival Kampung Santri (FKS) Jogja yang digelar Sabtu 28 Desember 2024 yang digelar olehPengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta.

Acara ini dirancang sebagai syiar keagamaan dan sosial yang menggambarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. Dengan melibatkan seluruh lembaga dan badan otonom (banom) di bawah PCNU, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk dakwah bil hal, yakni dakwah yang diwujudkan dalam amal nyata.

Abdul Kholik S. Fili, sebagai inisiator dari Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), menyampaikan bahwa acara ini bertujuan mempererat hubungan antara masyarakat Yogyakarta dengan pondok pesantren, sekaligus menghidupkan tradisi bersedekah, berkumpul, dan bergembira dalam koridor syariat.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah: 2).

Festival ini menjadi wujud nyata gotong-royong dalam kebajikan, dengan berbagai agenda menarik seperti:

1. Sedekah Mayoran: Menyediakan 5.000 porsi makanan gratis bagi siapa saja, meneladani sabda Nabi Muhammad SAW:

“Barang siapa memberi makan kepada seorang mukmin yang lapar, maka Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga.” (HR. Abu Daud).

2. Pasar Tiban: Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh barang bekas berkualitas dengan harga terjangkau, sejalan dengan nilai kebermanfaatan dan kepedulian terhadap sesama.

 

3. Pentas Seni Nusantara: Menampilkan seni tradisional sebagai wujud syukur atas karunia keberagaman budaya yang dianugerahkan Allah SWT.

 

4. Kegiatan Sosial: Donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan khataman Quran sebagai wujud amal jariyah yang berpahala tiada putus.

 

5. Kajian Kitab Al Ibriz dan Istighosah Kubro: Memperkaya spiritualitas masyarakat, mengingat pesan Rasulullah:

“Barang siapa yang keluar mencari ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” (HR. Tirmidzi).

Gus Kafin Maulana Rijal, Ketua Panitia Festival Kampung Santri, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk menyebarkan manfaat kepada masyarakat luas.

“Festival ini bukan hanya ajang bergembira, tetapi juga menjadi media syiar yang mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan, bersedekah, dan memuliakan sesama. Semoga nilai-nilai ini menjadi teladan bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya,” ujarnya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Bukhari dan Muslim). FKS menjadi ajang bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengulurkan tangan dalam kebajikan, baik melalui sedekah maupun keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial.

Dengan partisipasi lebih dari 50 UMKM lokal, festival ini juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, selaras dengan visi NU dalam pemberdayaan ekonomi umat.

“Mari kita bersama-sama menjadikan acara ini sebagai wujud syukur, kebahagiaan, dan sarana mempererat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah,” tutup Abdul Kholik S. Fili.

Festival Kampung Santri tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga momentum strategis untuk merekatkan ukhuwah dan melestarikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan bermasyarakat. Mari hadir, berbagi, dan bergembira dalam kebaikan!